3 Sulinggih Muput Nyineb Karya di Pura Pasar Agung

Tiga sulinggih ini mapuja di Pura Melanting Pasar Agung, yakni Ida Pedanda Gede Rai Tianyar dari Gria Menara, Desa/Kecamatan Sidemen, dan di jeroan Pura Pasar Agung: Ida Pedanda Gede Suyasa dari Gria Taman Sari Manuaba, Banjar Bencingah, Desa Duda, Kecamatan Selat dan Ida Pedanda Gede Putra Datah dari Gria Adi Saren, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem.

Puncak nyineb karya ditandai nuwek banten bagai pula kerti, menyusul Rsi Bojana dengan menghadirkan seluruh sulinggih yang sempat muput karya.

Nuwek banten bagia pula kerti menggunakan tombak. Menurut Manggala Karya Nubung Daging Jro Mangku Wayan Sukra, prosesi ini bermakna agar jagat tidak goyah. Makna Nuwek banten pula kerti agar umat sedharma mendapatkan berkah karahayuan. Nuwek banten bagia agar semua umat bahagia.

Banten pula kerti, merupakan bagian dari rangkaian upacara panyineban banten yang ditusuk gunakan tombak dan dipralina (dilebur) serta dipendem (ditanam). "Tujuannya dengan menanamkan kebaikan agar nantinya tumbuh dan membuahkan berkah lebih baik di kehidupan yang akan datang," katanya.

Upacara nyineb kemarin juga diakhiri dengan Rsi Bojana, dengan menghadirkan seluruh sulinggih yang sempat muput upacara, mulai dari Karya Tabuh Gentuh, Segara Kertih, Wana Kertih, hingga nubung daging. Humas Pangempon Pura Pasar Agung I Wayan Suara mengatakan Rsi Bojana merupakan bentuk penghormatan kepada sang sulinggih yang muput karya.

Sulinggih mendoakan agar semesta ini tetap damai dan umat sedharma rahayu. Karya Nubung Daging puncaknya pada Purnama Kalima, Saniscara Paing Merakih, Sabtu (16/11), sebelumnya melaksanakan, upacara balik sumpah Sukra Umanis Paing Pahang, Jumat (1/11), mlasti ke Segara Klotok Klungkung Wraspati Pon Krulut, Kamis (7/11). Karya tersebut dilaksanakan setiap 10 tahun sekali, terakhir ahun 2014.7k16