ARTICLE AD BOX
Bimtek menghadirkan dua narasumber utama, yakni Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Tabanan IGAN Supartiwi, dan Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tabanan IGP Winiantara.
Dalam paparannya, IGAN Supartiwi menjelaskan pentingnya Data Desa Presisi sebagai landasan dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Data desa presisi menjadi sumber utama informasi, membantu mempercepat pengambilan keputusan yang tepat, serta mendukung penyusunan kebijakan berbasis data akurat,” tegasnya. Ia juga mengajak para perbekel untuk aktif mengelola dan memanfaatkan data desa secara maksimal.
Sekretaris Diskominfo IGP Winiantara menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa tahapan untuk mendukung implementasi SID. Langkah-langkah tersebut meliputi instalasi sistem hingga migrasi data desa ke server Diskominfo. “Meskipun masih ada sejumlah kendala teknis dan nonteknis, kami optimistis seluruh data dari 133 desa di Kabupaten Tabanan dapat dimigrasikan ke server Diskominfo pada akhir Desember 2024,” ujarnya. Ia juga menyatakan bahwa pendampingan terus diberikan kepada desa untuk memastikan kelancaran proses ini.
Ketua panitia Bimtek, Restan Wisnawa, mengatakan bahwa kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas perbekel dalam mengelola SID. “Kami berharap para perbekel dapat mengoptimalkan pemanfaatan SID di desa masing-masing sehingga mendukung program pembangunan daerah berbasis data yang lebih transparan dan akurat,” jelasnya.
Selain mendapatkan materi, para peserta juga dijadwalkan mengikuti studi tiru ke Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Semarang, Jawa Tengah. Studi tiru ini diharapkan dapat memberikan gambaran nyata tentang penerapan SID yang efektif di tingkat desa.
Melalui kegiatan ini, diharapkan pengelolaan data desa di Kabupaten Tabanan menjadi lebih terintegrasi, mendukung efisiensi pelayanan publik, serta mempercepat pembangunan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat berbasis informasi akurat.7cr79