ARTICLE AD BOX
Ketua Panitia Ogoh-Ogoh, Kadek Putra Sudarsana, mengungkapkan antusiasme besar dari seluruh anggota ST Dharma Gargita terhadap tradisi tahunan ini, terlebih dengan adanya kompetisi bebas tahun ini.
“Kami ingin memperbaiki segala kekurangan pada karya ogoh-ogoh tahun-tahun sebelumnya. Dengan memulai lebih awal, kami memiliki waktu cukup untuk berkarya secara maksimal dan menghindari kendala seperti finishing yang terburu-buru,” ujarnya.
Karya ogoh-ogoh yang tengah dikerjakan mengusung empat karakter utama dengan sistem bongkar pasang. Proses pengerjaannya menggunakan teknik guungan siap atau rangka siap pakai, sehingga mempermudah tahap detail dan finishing.
Mengenai anggaran, Kadek Putra menegaskan bahwa dana yang dikeluarkan bersifat fleksibel. “Kami tidak membatasi biaya demi menghasilkan karya terbaik. Fokus kami adalah menciptakan ogoh-ogoh yang bisa menjadi kebanggaan banjar dan menginspirasi masyarakat,” tambahnya.
Kadek Putra berharap agar tradisi ogoh-ogoh tidak hanya menjadi ajang kreatif, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi generasi muda. “Semoga karya ogoh-ogoh semakin berkembang dan menarik perhatian, terutama bagi generasi muda agar semakin mencintai budaya Bali,” ujarnya.
ST Dharma Gargita optimis bahwa persiapan matang ini akan memberikan hasil yang maksimal dalam menyambut Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Caka 1947 mendatang. Tradisi ogoh-ogoh, selain sebagai bentuk penghormatan kepada budaya Bali, juga menjadi ajang kreativitas sekaligus hiburan yang dinanti-nanti masyarakat. *m03