ARTICLE AD BOX
“Sebagai langkah konkret dalam mengurangi pemborosan pangan, kami menggandeng Pusat Inovasi Kesehatan (PIKAT) dan Scholars of Sustenance Indonesia (SOS) Bali mengadakan uji coba penyelamatan pangan di SDN 2 Besakih, Karangasem,” kata Pejabat Pelaksana Kegiatan Kewaspadaan Pangan Bapanas Nita Yulianis dalam keterangan diterima, Kamis (28/11).
Nita menjelaskan uji coba kolaboratif itu dirancang untuk menemukan sistem penyelamatan pangan yang sistematis melalui kemitraan lokal agar pangan yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah dengan mengintegrasikan pemilahan dan redistribusi pangan dengan perencanaan menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). “Piloting penyelamatan pangan dalam kegiatan healty school meal yang diberikan kepada murid sekolah dasar ini kami lakukan sebagai bagian dari dukungan terhadap program nasional pemerintah dalam memberikan makanan bergizi kepada anak sekolah,” tegasnya.
Ia berharap model ini dapat menjadi cikal bakal untuk diperluas di tingkat nasional dalam rangka menyalurkan potensi pangan berlebih dari donatur pangan yakni penyedia makanan, catering, jasa boga, hotel, industri makanan minuman untuk disalurkan kepada penerima manfaat.
Sementara perwakilan dari Yayasan PIKAT Betty Oktaviana menyambut baik kolaborasi ini untuk dapat terus menyalurkan bahan pangan berlebih dari para donatur pangan kepada penerima manfaat, dalam hal ini sedang disalurkan kepada siswa sekolah dasar di SDN 2 Karangasem. “Penyaluran bantuan makanan ini adalah kegiatan ke 6, harapan kami semoga dapat bermanfaat dan memberikan hal yang positif dalam upaya mengatur bahan surplus yang kita dapat. Jangka panjangnya tentu diharapkan dapat meningkatkan gizi anak-anak,” kata Betty.
Perwakilan SOS Bali, Eka Widiastuti berharap hal itu bisa memberikan nutrisi tambahan untuk anak-anak sebagaimana tujuan SOS yakni pemerataan gizi bagi warga pelosok yang belum memahami kebutuhan gizi seimbang.
Sementara itu, Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bali, I Nyoman Widyana Putra menyampaikan dukungannya dengan membantu fasilitasi distribusi karena adanya keterbatasan pendistribusian donasi pangan untuk lokasi yang jauh.
“Jadi, kami menyasar kabupaten-kabupaten yang jauh dari tempat donatur,” tambahnya. Selain pemberian makan bergizi, kegiatan itu juga dirangkaikan dengan edukasi dan pengukuran tinggi dan berat badan oleh Poltekes Denpasar.7ant