ARTICLE AD BOX
Bertanding melawan unggulan pertama asal Korea Selatan An Se Young, Gregoria retired di gim kedua setelah melakukan perlawanan pada gim pertama, dengan skor akhir 20-22, 12-12.
"Sebetulnya sakit yang dialami Gregoria sejak dari babak perempat final pada gim ketiga," kata Herli, dalam rilis PP PBSI, Sabtu.
Herli menceritakan saat itu Gregoria hampir memutuskan tidak melanjutkan pertandingan. Herli, sebagai pelatih, juga sudah menyampaikan tidak perlu memaksakan diri, sebab masih banyak pertandingan menanti. Namun, Gregoria tetap mau mencoba untuk melanjutkan pertandingan.
"Kondisi Gregoria tidak baik-baik berawal dari paha dan mencapai bagian pinggangnya, terlihat dalam permainan dia tidak nyaman sama sekali, dan memang dia tidak bisa membungkuk atau menekuk bagian kaki dan pinggangnya," ujar Herli.
Ketika di gim kedua Herli mengatakan ia sudah memperingatkan kembali agar Gregoria tidak memaksakan diri. Herli menjelaskan sebelum pertandingan Gregoria ditangani tim fisioterapi PBSI yang memeriksa kondisinya hingga saat latihan pemanasan.
"Meskipun sudah diberikan terapi gerakan khusus saat berlatih oleh pelatih fisik PBSI, namun tetaplah perlu waktu untuk memperbaiki seluruh keadaan Gregoria," ujar Herli.
Sementara itu, tunggal putri Indonesia Putri Kusuma Wardani mengambil pembelajaran dari lawannya usai kandas di semifinal turnamen BWF Super 750 Denmark Open 2024, Sabtu. Putri dikalahkan wakil China unggulan kedua Wang Zhi Yi, 20-22, 14-21.
Meski harus terhenti di babak empat besar, Putri merasa senang karena bermain cukup baik dalam tur Eropa kali ini. Pertandingan kali ini juga menandai untuk pertama kalinya Putri berhasil menginjakkan kaki di semifinal World Tour Super 750.
"Saya berkesempatan untuk melawan pemain-pemain top dunia, khususnya hari ini saya melawan Wang Zhi Yi, saya belajar beberapa hal, salah satunya adalah saya harus lebih tahan dari pada dia dan harus lebih berani capek dari pertandingan tadi," kata Putri. ant