Warning: session_start(): open(/home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions/sess_25e59b33ddc99002a13eb180e185dbac, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Daripada Ditembok, Ambara-Adi Usul Taman Pancing Jadi Wisata Kuliner seperti Vietnam - Berita Eklusif

Daripada Ditembok, Ambara-Adi Usul Taman Pancing Jadi Wisata Kuliner seperti Vietnam

1 month ago 2
ARTICLE AD BOX
Namun, pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 1 Gede Ngurah Ambara Putra-I Nengah Yasa Adi Susanto kurang setuju dengan rencana itu. Ambara-Adi menilai, langkah yang perlu diambil adalah memperbanyak kamera pengawas dan lampu penerangan.

“Itu bukan solusi dan malah akan merusak kawasan itu. Yang harus dilakukan adalah menambah lebih banyak CCTV dan lampu penerangan yang cukup,” ujar Calon Wakil Walikota Denpasar Adi Susanto alias Jero Ong, ditemui usai mengikuti Uji Publik Pilwalkot Denpasar yang digelar Prodi Ilmu Politik, FISIP Universitas Udayana (Unud) di Denpasar, Kamis (14/11/2024).

Ambara-Adi menuturkan, kawasan Taman Pancing memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata, terutama wisata kuliner dan pelesiran malam. Dan, ini disebut sangat mungkin direalisasikan lantaran lokasinya yang sangat dekat dengan kawasan pariwisata Kuta, Badung.

Bentang alam Tukad Badung yang melintasi kawasan Taman Pancing dinilai sudah punya modal awal untuk jadi tujuan wisata. Pusat ‘food and beverage’ (F&B) Kota Denpasar, termasuk kuliner malam, bisa dikembangkan di kawasan ini sehingga tidak ada ruang bagi aksi kriminalitas.

“Sebenarnya itu (kriminalitas) terjadi di sana karena pembiaran saja. Kalau tidak, tidak akan seperti itu. Itu (Taman Pancing) bisa jadi pusat wisata kuliner, pelesiran malam, karena dekat sekali dengan Kuta yang bisa menarik Pendapatan Asli Daerah (PAD),” beber Ambara Putra, ditemui dalam kesempatan yang sama.

Ambara-Adi mengungkapkan, pemanfaatan bantaran sungai menjadi tujuan wisata, termasuk wisata kuliner dan pelesiran malam hari, sudah berhasil dilakukan negara tetangga seperti Vietnam. Jero Ong mengatakan, sungainya bisa dijadikan wisata air dan bataran sungainya menjadi lokasi wisata kuliner.

“Di negara-negara lain seperti Vietnam itu mereka bisa melakukan itu. Ada perahu boat, kemudian di pinggiran (sungai) itu ada kuliner. Ini akan mendongkrak PAD kita karena potensinya sangat besar,” tegas Jero Ong. *rat
Read Entire Article