ARTICLE AD BOX
Salah satu gerakan yang paling menonjol adalah Komunitas Balawa. Komunitas ini sia rintis pada tahun 2018 untuk menangani permasalahan sampah yang mengancam kebersihan lingkungan dan pariwisata di Desa Pedawa. Dia juga aktif dalam komunitas Pokdarwis Desa Pedawa yang bertujuan mengembangkan potensi wisata desa.
“Pelestarian lingkungan, sumber daya alam, dan pariwisata adalah satu kesatuan. Jika lingkungan rusak, pariwisata juga akan terdampak. Itulah yang mendorong saya bergerak di bidang pelestarian lingkungan, terutama dalam penanganan sampah yang menjadi musuh utama pariwisata,” ujar Gibran dalam acara siniar Dinas Kominfo Buleleng, belum lama ini.
Meskipun pada awalnya mendapat tantangan, termasuk pandangan negatif dari beberapa pihak, Gibran tidak gentar. Bersama pemuda dan masyarakat Desa Pedawa, ia terus berusaha membersihkan sampah, meskipun sempat dicap sebagai pemulung. “Kami pernah dicap sebagai pemulung, tetapi hal itu tidak menghentikan langkah kami. Kami yakin dengan dampak positif yang akan tercipta,” tambahnya.
Aktivitas dalam komunitas sosial ini mengantarkan Gibran meraih gelar Lanang Bajang Bali Duta Buleleng, juara pertama Pemuda Pelopor Sumber Daya Alam (SDA) Kabupaten Buleleng, dan juara kedua Pemuda Pelopor SDA Provinsi Bali.
Hal itu membuat alumni SMA Negeri 1 Banjar ini semakin memotivasinya untuk terus berinovasi. Gerakan Balawa yang ia inisiasi bersama teman-temannya tidak hanya berfokus pada penanganan sampah, tetapi juga pada inovasi, seperti mengolah sampah organik dan non-organik menjadi produk bernilai ekonomi.
Di samping itu, Gibran juga aktif menginisiasi program seperti bank sampah dan memanfaatkan sampah untuk kerajinan bernilai ekonomis. “Kita bisa mengubah sampah menjadi produk yang bernilai jual, seperti pot tanaman atau gantungan kunci dari kaleng atau botol bekas,” jelasnya.
Melalui media sosial, Gibran berharap dapat memotivasi masyarakat dan pemuda Buleleng untuk menjaga kebersihan lingkungan. Menurutnya, Buleleng yang bersih akan menarik lebih banyak wisatawan dan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal.
“Kami ingin lingkungan tetap asri dan mendukung pariwisata yang berkelanjutan di Buleleng,” ungkap dia.
Ke depannya, ia memiliki impian besar untuk membentuk gerakan pemuda yang terorganisir dan bersatu, seperti Pandawara di Jawa Barat. "Saya ingin Buleleng memiliki gerakan yang kolektif, para pemuda bersama-sama menjaga lingkungan dan mendukung pariwisata berkelanjutan," harapnya.7mzk