ARTICLE AD BOX
Saat diwawancarai pada Jumat (6/12/2024), Ryan Wiranata selaku panitia pembuatan ogoh-ogoh menyampaikan alasan dimulainya pengerjaan lebih awal. “Kami memutuskan untuk start lebih awal agar tidak mengalami kendala seperti tahun lalu. Waktu itu, proses finishing kurang maksimal sehingga hasilnya kurang optimal. Dengan mulai lebih awal, kami berharap ogoh-ogoh tahun ini benar-benar siap tampil dalam penilaian tingkat Kota Denpasar,” jelas Ryan.
Menurutnya, ogoh-ogoh tahun ini direncanakan menonjolkan tiga hingga empat tokoh karakter, meski detailnya masih dalam tahap perencanaan. Proses pengerjaan ogoh-ogoh baru mencapai 20 persen setelah beberapa hari berjalan.
Dari segi anggaran, ST Taman Sari mengestimasi kebutuhan dana sebesar Rp95 juta untuk menyelesaikan ogoh-ogoh ini. Hingga saat ini, baru Rp5 juta yang telah digunakan, yang bersumber dari dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kota Denpasar. “Perhitungan biayanya belum final, masih kami susun,” tambah Ryan.
Ia juga mengomentari suasana persaingan dalam ajang tahunan ini. “Adanya ‘tarung bebas’ ini merupakan ajang serius bagi kalangan ST untuk menampilkan karya terbaik. Kami berharap yang tampil nantinya adalah ogoh-ogoh yang benar-benar layak mendapatkan nominasi,” ujarnya.
Ryan berharap seluruh proses pembuatan ogoh-ogoh hingga pelaksanaan nantinya berjalan lancar tanpa adanya pro dan kontra. “Kami ingin momen ini dinikmati sebagai euforia tahunan bagi anak muda sekaligus sebagai hari suci bagi umat Hindu di Bali. Semoga tidak ada kekacauan, sehingga semua bisa merayakannya dengan damai,” tutupnya.
Pengerjaan ogoh-ogoh yang lebih awal ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi ST lainnya untuk menghasilkan karya yang berkualitas dan maksimal, sekaligus menjaga tradisi tahunan yang memiliki makna sakral bagi masyarakat Bali.*m03
Menurutnya, ogoh-ogoh tahun ini direncanakan menonjolkan tiga hingga empat tokoh karakter, meski detailnya masih dalam tahap perencanaan. Proses pengerjaan ogoh-ogoh baru mencapai 20 persen setelah beberapa hari berjalan.
Dari segi anggaran, ST Taman Sari mengestimasi kebutuhan dana sebesar Rp95 juta untuk menyelesaikan ogoh-ogoh ini. Hingga saat ini, baru Rp5 juta yang telah digunakan, yang bersumber dari dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kota Denpasar. “Perhitungan biayanya belum final, masih kami susun,” tambah Ryan.
Ia juga mengomentari suasana persaingan dalam ajang tahunan ini. “Adanya ‘tarung bebas’ ini merupakan ajang serius bagi kalangan ST untuk menampilkan karya terbaik. Kami berharap yang tampil nantinya adalah ogoh-ogoh yang benar-benar layak mendapatkan nominasi,” ujarnya.
Ryan berharap seluruh proses pembuatan ogoh-ogoh hingga pelaksanaan nantinya berjalan lancar tanpa adanya pro dan kontra. “Kami ingin momen ini dinikmati sebagai euforia tahunan bagi anak muda sekaligus sebagai hari suci bagi umat Hindu di Bali. Semoga tidak ada kekacauan, sehingga semua bisa merayakannya dengan damai,” tutupnya.
Pengerjaan ogoh-ogoh yang lebih awal ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi ST lainnya untuk menghasilkan karya yang berkualitas dan maksimal, sekaligus menjaga tradisi tahunan yang memiliki makna sakral bagi masyarakat Bali.*m03