Desa Adat Culik Gelar Guru Piduka

Upacara ini sebagai bentuk permohonan maaf kepada Ida Bhatara, atas kelalaian umat. Pura Puseh tersebut ludes terbakar, termasuk 7 pratima dan prasasti berupa pemunder. Upacara guru piduka itu karena areal Pura Puseh dinilai leteh akibat bencana kebakaran. 

Hadir dalam acara itu, Bendesa Adat Culik I Nyoman Alit Biantara, Baga Pawongan I Wayan Jaya, Kelian Pecalang I Putu Lay, dan segenap prajuru dan krama lainnya. I Wayan Jaya mengatakan, upacara guru piduka dilaksanakan, sehubungan terjadi musibah kebakaran yang membakar delapan palinggih, pratima dan prasasti.

“Seluruh pratima dan prasasti yang disimpan di palinggih meru tumpang pitu (tingkat tujuh) habis terbakar, makanya penting sekali melaksanakan upacara guru piduka, untuk menetralisir unsur-unsur negatif di area Pura Puseh,” jelas I Wayan Jaya.

Upacara guru paduka dilaksanakan, katanya, bukan saja karena terjadi kebakaran, bisa saja karena terjadi kejadian aneh seperti pencurian pratima di pura, terjadi kematian, terjadi keributan, dan lain-lain.

Kejadian-kejadian itu, yang membuat areal tempat suci, leteh, sehingga perlu dinetralisir dengan upacara guru paduka. Kebakaran yang terjadi di Pura Puseh, Banjar Amerta Sari, Jumat (29/11), meludeskan 8 palinggih, dan prasasti kerugian diperkirakan mencapai Rp 1,2 miliar, diduga penyebabnya karena percikan api dupa, berawal dai palinggih menjangan seluang.

Bendesa Alit Biantara mengatakan, upacara guru piduka dilaksanakan hasil paruman Desa Adat Culik, Sabtu (30/11). Setelah disepakati melaksanakan upacara guru paduka lebih lanjut akan membicarakan rencana melakukan perbaikan Pura Puseh.7k16