Warning: session_start(): open(/home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions/sess_0daef0260cb3d1954f9c14940d5dc5e9, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Diguyur Hujan, Senderan Rumah Warga Dihantam Longsor - Berita Eklusif

Diguyur Hujan, Senderan Rumah Warga Dihantam Longsor

3 weeks ago 3
ARTICLE AD BOX
Sebuah bangunan tembok senderan rumah milik warga bernama Wayan Budiawan, 45, jebol dan tergerus menimpa bangunan rumah korban. 

Dari informasi, bencana longsor itu terjadi di tengah situasi hujan yang mengguyur wilayah setempat pada Jumat siang sekitar pukul 12.30 Wita. Beruntung tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam bencana tersebut. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana yang menerima laporan pada Jumat malam, telah turun melakukan kaji cepat ke lokasi, Sabtu (30/11) kemarin.  Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana Putra mengatakan, bangunan tembok senderan rumah warga itu longsor akibat hujan deras. 

Di wilayah tersebut terjadi hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung selama 3 jam pada Jumat siang dari pukul 11.00 Wita hingga sekitar pukul 14.00 Wita. “Tidak ada korban jiwa. Namun sebelum kejadian itu, ibu korban sempat pergi ke atas (di sebelah bagian atas senderan rumah korban,red) untuk mengecek air di selokan. Saat ibu korban sampai di atas itu tiba-tiba terjadi longsor dan menimpa rumah korban. Untungnya ibu korban masih selamat karena berada di sebelah bagian yang longsor,” ujar Agus Artana.

Diketahui tembok senderan yang longsor memiliki tinggi sekitar 10 meter dengan lebar sekitar 5 meter. Rumah korban tertimpa reruntuhan pada bagian tembok samping depan dan tertimbun material longsor dengan ketebalan sekitar 1,5 meter. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian mencapai Rp 10 juta. “Material longsor juga menimpa rumah korban. Untungnya rumahnya tidak sampai rusak. Cuman di luar rumahnya masih tertimbun,”  ujar Agus Artana. 

Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa pihak desa dan keluarga korban telah merencanakan kegiatan gotong royong untuk pembersihan longsor pada Minggu (1/12). Sebagai penanganan sementara, juga ada upaya memasang terpal pada timbunan longsor dekat rumah korban untuk mencegah longsor susulan. ode
Read Entire Article