Warning: session_start(): open(/home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions/sess_10488e6a88dc7e432fcb5dd58462cef3, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Jaya Negara Hadiri Ngusaba Desa Adat Intaran lan Nangkluk Merana Denpasar - Berita Eklusif

Jaya Negara Hadiri Ngusaba Desa Adat Intaran lan Nangkluk Merana Denpasar

3 weeks ago 3
ARTICLE AD BOX
Upacara yang bertujuan mewujudkan keseimbangan alam semesta ini dihadiri Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara. 

Hadir juga Anggota DPRD Provinsi Bali Dapil Denpasar, AA Gede Agung Suyoga, Wakil Ketua I DPRD Kota Denpasar (dari Fraksi Gerindra) Ida Bagus Yoga Adi Putra dan Wakil Ketua II DPRD Denpasar (Fraksi Golkar) I Wayan Mariyana Wandhira, Bendesa Adat Intaran Anak Agung Alit Kencana, Pekaseh se-Kota Denpasar.

Bendesa Adat Intaran, AA Alit Kencana saat diwawancarai menjelaskan, pelaksanaan Ngusaba lan Nangkluk Merana merupakan upaya menjaga keseimbangan hubungan antara Tuhan, Manusia dan Alam Semesta. Hal ini lantaran di Bali memasuki Sasih Kelima, yaitu memasuki musim pancaroba dengan segala penyakit dan hama merajalela yang menyebabkan pertanian gagal panen.

Dalam sejarahnya diceritakan Alit Kencana, pada Sasih Kelima dan Kaenem, Ida Ratu Dalem Ped yang berstana di Pura Dalem Ped Nusa Penida diyakini akan melancaran (beranjangsana) ke daratan Pulau Bali. Menurut cerita para tetua, kata Alit Kencana perjalanan inilah yang menyebabkan terjadinya penyakit, hama dan cuaca yang tidak menentu. Sehingga, dengan pelaksanaan upacara Tawur Ngusaba Desa lan Nangluk Merana ini diharapkan mampu memberikan laba atau tetadahan (korban suci) guna menciptakan keseimbangan alam semesta beserta isinya. “Dengan upacara ini masyarakat memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar terhindarkan dari segala kemalangan,” jelas Alit Kencana dalam siaran pers, Sabtu (30/11).

Lebih lanjut dijelaskan, selain masyarakat Desa Intaran, Ngusaba Desa lan Nangluk Merana ini juga diikuti oleh Pekaseh (Kelian Subak) dan Bendega (nelayan) se-Kota Denpasar. Dalam prosesi ini diturunkan tirta (air suci) untuk dipercikkan di area lahan pertanian. Tujuannya agar sawah-sawah terhindar dari hama. Sementara masyarakat memercikan air suci tersebut di pekarangan rumah sehingga terhindar dari wabah penyakit. “Tentu harapan kami dengan pelaksanaan Upacara Tawur Ngusaba Desa lan Nangluk Merana ini dapat menjaga keseimbangan alam semesta, serta masyarakat terhindar dari penyakit, termasuk lahan pertanian kembali produktif dengan hasil panen yang baik,” ujar Alit Kencana

Sementara, Walikota Jaya Negara mengatakan bahwa upacara ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat Desa Adat Intaran dan Kota Denpasar untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Karya Ngusaba ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. “Dengan pelaksanaan Karya Padudusan Agung Tawur Ngusaba Desa lan Nangluk Merana Kota Denpasar  ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana, serta seluruh masyarakat dan alam semesta beserta isinya terhindar dari penyakit dan marabahaya,” ujar Jaya Negara.@nat
Read Entire Article