Warning: session_start(): open(/home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions/sess_3ef25409d8f9511ada16f5d076c45b08, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Keterbatasan SDM, BPBD Belum Maksimal Sosialisasi Kebencanaan - Berita Eklusif

Keterbatasan SDM, BPBD Belum Maksimal Sosialisasi Kebencanaan

2 months ago 8
ARTICLE AD BOX
Hanya saja karena jumlah satuan pendidikan di Buleleng sangat banyak, membuat BPBD belum dapat bekerja maksimal dengan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM).

Data yang dihimpun NusaBali, jumlah satuan pendidikan di Buleleng total 874 sekolah negeri dan swasta. Terdiri dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), SD, SMP, SMA/SMK/sederajat dan lembaga Pendidikan Non Formal (PNF). Jumlah sasaran sosialisasi kebencanaan ini pun akhirnya dikelompokkan, untuk memprioritaskan satuan pendidikan yang rawan bencana.

 “Jumlah sekolah yang sudah kami kunjungi masih sedikit, karena jumlah sekolah di Buleleng ada ratusan, tetapi tetap kami lakukan rutin,” terang Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi dihubungi Kamis (17/10).

Ariadi Pribadi menyebut agenda sudah disusun rutin. Sosialisasi kebencanaan ini diprioritaskan di satuan pendidikan yang masuk daerah rawan bencana. Sedangkan satuan pendidikan lain yang memiliki resiko lebih rendah, masuk dalam daftar tunggu untuk menjadi target sasaran selanjutnya.

 “Seperti SMP 2 Gerokgak yang berlokasi di Desa Sumberkima ini masuk zona rawan bencana gempa bumi karena dilalui oleh lempeng Seririt, termasuk kawasan Celukan Bawang juga,” terang Ariadi.

Selain mendapatkan sosialisasi kebencanaan, satuan pendidikan yang memiliki resiko rawan bencana juga diharapkan bisa ditetapkan sebagai Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Sekolah yang sudah ditetapkan menjadi SPAB di Buleleng sebanyak 22.

Sekolah-sekolah ini sudah mendapatkan pendampingan tanggap bencana termasuk evakuasi mandiri jika terjadi bencana. Selain itu juga sekolah sudah berkomitmen menjadi sekolah aman bencana dengan penyiapan administrasi dan sarana penunjang lain, termasuk menyiapkan titik kumpul dna jalur evakuasi.

Ariadi menyebut kedepannya akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng untuk memaksimalkan sosialisasi kebencanaan, termasuk komitmen dan kesadaran untuk ditetapkan menjadi SPAB.7 k23
Read Entire Article