ARTICLE AD BOX
BANGLI, NusaBali
Kios di lantai II Pasar Kidul Bangli banyak ditinggalkan pemiliknya. Kios-kios tersebut tutup dalam waktu lama. Dampaknya, pendapatan retribusi pasar menurun. Pengelola pasar dari jajaran Pemkab Bangli akan menyurati para pedagang yang menempati kios tersebut.
Salah satu petugas Pasar Kidul mengatakan belasan kios yang ditempati pedagang hampir sebagai besar tutup. Hal ini dikarenakan kondisi pasar yang sepi. “Terkadang ada pedagang baru buka hari pasaran (Kajeng) atau dekat hari raya. Ada juga kios tutup hingga berbulan-bulan," ungkapnya Senin (7/10).
Pihaknya tidak menampik jika kondisi ini berpengaruh terhadap hasil pungutan retribusi. Kepala Pasar Kidul Bangli I Dewa Agung Adi Oka saat dikonfirmasi, mengakui banyak kios tutup atau tidak buka setiap hari. Dikatakan, alasan pedagang tidak buka setiap hari karena kondisi pasar sepi. Ada juga karena terbentur upacara.
Menyikapi kondisi tersebut, pihaknya dalam waktu dekat akan mendata dan menyurati pedagang yang jarang berjualan. "Jika mereka tidak lagi berjualan, kami akan suruh untuk mengangkut atau mengeluarkan barang dagangan.
Karena jika masih ingin tempati kios tentu harus buka kiosnya. Kami tidak ingin kios difungsikan untuk gudang,” tegasnya. Terkait pendapatan di Pasar Kidul, Agung Oka tidak berkomentar banyak.
Untuk diketahui, besaran retribusi pasar mengacu Perda Nomor : 5 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 7esa