ARTICLE AD BOX
KPU Bali mengonfirmasi, tahap penyiapan surat suara sejauh ini sudah sampai pada proses pengemasan sesuai kebutuhan Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing. Sebelum dikirim ke TPS, ribuan surat suara ini menginap beberapa hari di gudang logistik KPU.
Keamanan gudang jadi perhatian khusus KPU agar kondisi surat suara tetap utuh ketika sampai ke TPS, 27 November nanti. Anggota KPU Bali I Gede John Darmawan menuturkan, pihaknya menyiapkan skema antisipasi guna memastikan keamanan gudang, salah satunya dari ancaman tikus yang mengerat kertas.
“Kami bekerja sama dengan Polda Bali mensupervisi terkait sarana prasarana keamanan, terkait adanya APAR (alat pemadam api ringan), kebocoran, terkait juga adanya hama seperti hewan pengerat surat suara,” jelas John di Sekretariat KPU Bali, Denpasar, Kamis (7/11/2024).
Hewan pengerat seperti tikus memang senang menggerogoti sesuatu seperti kayu dan kertas. Dalam beberapa kejadian langka, uang yang disimpan dalam kardus bahkan di ATM sekalipun bisa dibobol tikus, seperti dalam sebuah peristiwa di India dan Kazakhstan, tahun 2018 silam.
Menurut Cornell University Library, hewan pengerat menjadi musuh pustakawan. Pengerat jenis tikus hitam, tikus rumah, sampai tikus cokelat kerap ditemui di perpustakaan mengoyak buku. Kertas yang dikoyak lantas dijadikan sarang. Selain itu, zat kencing dan kotoran tikus bisa dengan mudah merusak bahan seperti kertas.
Untuk mengantisipasi hama semacam ini, John menjelaskan, KPU telah mengondisikan gudang sebelum memasukkan logistik Pilkada. “Kami sudah melakukan proses fogging, perawatan, dan pemasangan kamera pengawas yang dipantau secara daring,” beber John.
Di samping itu, KPU juga melakukan pengecekan tingkat kelembapan gudang logistik secara berkala. Kelembapan ruangan mempengaruhi perkembangan jamur, dapat mengundang serangga sampai hewan pengerat seperti tikus.
Lebih lanjut, curah hujan tinggi di November juga menjadi perhatian. Kata John yang juga eks Ketua KPU Kota Denpasar, KPU menggandeng BMKG untuk mengukur potensi bencana hidrometeorologi yang akan mempengaruhi penyimpanan surat suara, distribusi, sampai pemungutan suara di TPS. *rat
Keamanan gudang jadi perhatian khusus KPU agar kondisi surat suara tetap utuh ketika sampai ke TPS, 27 November nanti. Anggota KPU Bali I Gede John Darmawan menuturkan, pihaknya menyiapkan skema antisipasi guna memastikan keamanan gudang, salah satunya dari ancaman tikus yang mengerat kertas.
“Kami bekerja sama dengan Polda Bali mensupervisi terkait sarana prasarana keamanan, terkait adanya APAR (alat pemadam api ringan), kebocoran, terkait juga adanya hama seperti hewan pengerat surat suara,” jelas John di Sekretariat KPU Bali, Denpasar, Kamis (7/11/2024).
Hewan pengerat seperti tikus memang senang menggerogoti sesuatu seperti kayu dan kertas. Dalam beberapa kejadian langka, uang yang disimpan dalam kardus bahkan di ATM sekalipun bisa dibobol tikus, seperti dalam sebuah peristiwa di India dan Kazakhstan, tahun 2018 silam.
Menurut Cornell University Library, hewan pengerat menjadi musuh pustakawan. Pengerat jenis tikus hitam, tikus rumah, sampai tikus cokelat kerap ditemui di perpustakaan mengoyak buku. Kertas yang dikoyak lantas dijadikan sarang. Selain itu, zat kencing dan kotoran tikus bisa dengan mudah merusak bahan seperti kertas.
Untuk mengantisipasi hama semacam ini, John menjelaskan, KPU telah mengondisikan gudang sebelum memasukkan logistik Pilkada. “Kami sudah melakukan proses fogging, perawatan, dan pemasangan kamera pengawas yang dipantau secara daring,” beber John.
Di samping itu, KPU juga melakukan pengecekan tingkat kelembapan gudang logistik secara berkala. Kelembapan ruangan mempengaruhi perkembangan jamur, dapat mengundang serangga sampai hewan pengerat seperti tikus.
Lebih lanjut, curah hujan tinggi di November juga menjadi perhatian. Kata John yang juga eks Ketua KPU Kota Denpasar, KPU menggandeng BMKG untuk mengukur potensi bencana hidrometeorologi yang akan mempengaruhi penyimpanan surat suara, distribusi, sampai pemungutan suara di TPS. *rat