ARTICLE AD BOX
Awalnya, KPU Karangasem menertibkan APK paslon nomor urut 3 Gus Par-Pandu yang berdampingan dengan APK paslon lain. Penertiban itu membuat kubu Gus Par-Pandu geram karena dinilai tidak adil. Saat petugas gabungan dengan unsur KPU, Bawaslu, PPK, Panwascam, dan Satpol PP turun ke lapangan menggelar penertiban kubu Gus Par-Pandu menilai ada tebang pilih.
“Penyelenggara ini kinerjanya sudah jelas tidak adil, gambar bersanding tetapi yang diturunkan hanya APK paslon nomor 3. Kalau memang melanggar kedua-duanya diturunkan,” ujar juru bicara paslon Gus Par-Pandu Lagosa, I Made Juita, Senin kemarin.
Tak hanya Juita, penasihat Partai NasDem Karangasem, I Gusti Made Tusan sebagai pengusung pasangan Gus Par-Pandu, mengancam melaporkan KPU Karangasem ke DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu). “Kalau begini cara kerja KPU, saya akan laporkan ke DKPP,” gertaknya.
Sementara pihak Satpol PP yang dipimpin I Wayan Sukarma dibantu 9 anggotanya beralasan, penertiban dilakukan atas rekomendasi KPU Karangasem. “Saya melakukan penertiban atas rekomendasi dari KPU, lebih lanjut tanyakan ke KPU,” ujar Sukarma.
Setelah adanya komplin bernada ancaman, KPU Karangasem langsung menertibkan semua APK yang melanggar zona. “Sudah ditertibkan semua APK yang melanggar zona, sebelumnya terjadi mis komunikasi di lapangan,” kilah Plh Ketua KPU Karangasem I Wayan Suartika.
Sementara Ketua KPU Karangasem I Putu Darma Budiasa mengaku sebelum turun ke lapangan melakukan penertiban APK, pihaknya memberikan arahan melalui grup WA, agar menertibkan semua APK yang terpasang di luar zona. “Kan arahan saya sebelum ke lapangan agar menertiban APK yang terpasang di luar zona sesuai ketentuan PKPU Nomor 13 tahun 2024. Agar tidak ada tebang pilih,” ujar Darma Budiasa.k16