Mahayastra Optimistis Menang dengan Persentase Tinggi

Setelah mencoblos, Mahayastra tetap berada di TPS untuk berbaur dengan masyarakat sekitar. Ia mengatakan, di Banjar Melinggih terdapat tiga TPS dengan total pemilih sebanyak 1.600 orang. 

Sejak tahun 1999, Mahayastra selalu unggul di banjarnya sendiri dengan persentase kemenangan hingga 99 persen. Namun, pada Pilpres 2024, persentase tersebut sempat turun menjadi 82 persen. “Sejak tahun 1999, persentase kemenangan saya di sini 99 persen, hanya pas Pilpres 2024 kemarin saja 82 persen, Ganjar menang 82 persen,” ungkapnya.

Ketika ditanya tentang tantangan Pilkada kali ini, Mahayastra menyebut setiap perhelatan Pilkada memiliki dinamika tersendiri. Pada Pilkada Gianyar 2013-2018, ia bertarung sebagai wakil bupati mendampingi Anak Agung Gede Bharata, melawan pasangan Tjokorda Putra Nindya-Anak Agung Ngurah Agung. 

Sementara saat Pilkada 2018, dirinya yang telah menduduki calon bupati bertarung dengan keluarga Puri Ubud, Cok Ibah. “Khusus Pilkada, sampai sekarang saya sudah ikut tiga kali, posisi wakil sekali, bupati di tahun 2018, dan sekarang. Semua punya dinamika berbeda,” ujarnya.

Dalam Pilkada 2024, Mahayastra mengakui bahwa persaingan tetap berat. Pasalnya, pasangan lawannya diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang saat ini berkuasa di pemerintahan pusat. 

“KIM sekarang berkuasa di pusat, gabungan partai besar. Tidak ada pertarungan yang bisa dianggap gampang. Namun kita melawan dengan normal. Kita turun di semua banjar, kalau tidak koalisi, ya saya sendiri. Turun hampir di semua banjar di Kabupaten Gianyar,” tegasnya.

Mahayastra juga mengungkapkan, dari hasil blusukan ke masyarakat, ia mendapat banyak dukungan dan apresiasi atas kinerjanya selama menjabat. “Mereka bilang wajah kota dan pelayanan lebih bagus dari sebelumnya. Tetap kita harus sempurnakan. Mudah-mudahan saya bisa mengabdi dan berbuat lebih banyak untuk Gianyar,” tutupnya optimistis. *nvi