ARTICLE AD BOX
GIANYAR, NusaBali
Pelatih Bali United FC, Stefano ‘Teco’ Cugurra mengakui hasil imbang anak asuhnya pada laga kontra PSM Makassar pada Sabtu (7/12) malam jadi bukti nyata kehilangan fokus dan momentum dalam pertandingan menurun. Pasalnya, sebelum menjamu Juku Eja di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar itu, Serdadu Tridatu harus menunggu cukup lama karena jeda kompetisi dan halangan lainnya.
Dalam konferensi pers usai menjamu PSM, Teco tidak memungkiri momentum dan fokus dalam kompetisi anak asuhnya mulai menurun belakangan ini. Sebab sebelum melawan Dewa United, Serdadu Tridatu harus menunggu 19 hari dan setelah itu harus menunggu 13 hari. Total waktu cukup lama yakni satu bulan. Nah setelah ini, skuadnya itu harus kembali bermain dengan jeda waktu tiga hari saja. "Jadwal saya tidak tahu. Tapi kalau waktu lama, fokus dan momentum dalam kompetisi hilang," ungkap pelatih asal Brasil ini.
Maka, Teco mengakui, ke depannya punya fokus di kompetisi dan pertandingan terdekat PSIS Semarang. Anak asuhnya terus berlatih dan fokus main away untuk dapat hasil positif. Karena disadari, berbagi poin dengan PSM membuat posisi di klasemen sementara tertahan di peringkat 8 dengan 21 poin dari 12 pertandingan. "Semoga dengan pertandingan ke Semarang nanti, bisa meraih poin penuh agar tetap berada di peringkat atas klasemen," tegas Teco.
Teco juga memiliki beberapa catatan pada laga kontra PSM pada Sabtu malam. Gol Yabes Roni yang dianulir wasit usai melihat VAR sangat disayangkan, karena dirinya bisa melihat pergerakan anak asuhnya itu dengan baik. Namun, wasit punya keputusan setelah melihat VAR. "Saya lihat dibelakang, dan saya lihat di VAR tidak bisa. Ada eror di VAR. Namun semua keputusannya itu ada di wasit," kata Teso.
Lebih jauh Teco menilai hasil seri kontra PSM berdampak kurang bagus untuk timnya. Padahal Teco mengaku anak asuhnya mempersiapkan diri dengan matang. Selain itu, ada juga pertandingan yang diundur karena klub salah satu tim menjalani laga di level internasional. Maka, Teco memiliki waktu yang banyak.
Berdasarkan statistik dari Liga 1, Bali United tampil dominan atas tamunya PSM. Anak asuh Teco itu sering mengancam gawang Juku Eja. Dominasi Bali United terlihat dari statistik penguasaan bola. Privat Mbarga dan kawan-kawan menorehkan 62 persen penguasaan bola, berbanding penguasaan bola PSM 38 persen.
Kendati demikian, PSM lebih banyak mengancam gawang Bali United. Pasukan Ramang tercatat membuat 8 tembakan ke gawang dalam laga ini, sedangkan Serdadu Tridatu cuma menorehkan 5 tembakan ke gawang.
PSM juga tercatat mendapat banyak kreasi peluang hingga 11 kali. Sedangkan Bali United memiliki 8 kreasi peluang. Salah satu yang paling mencolok akurasi operan. Bali United yang lebih dominan membuat 341 operan dengan akurasi 74 persen. Sedangkan operan PSM lebih sedikit, dari 250 operan akurasinya 62 persen. dar