ARTICLE AD BOX
Pasangan Calon (Paslon) Gubernur-Wakil Gubernur Bali Made Muliawan Arya (De Gadjah)-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) meluangkan waktu membagikan makanan bernutrisi usai berkampanye di Lingkungan Sangket, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng, Kamis (31/10) siang.
Didampingi Paslon Bupati-Wakil Bupati I Nyoman Sugawa Korry-Gede Suardana, membagikan satu paket makanan bernutrisi kepada siswa di dua ruang kelas. Masing-masing siswa mendapatkan satu kotak makan siang yang berisi nasi putih dengan lauk ikan, tempe, sayur, tumis sayur, buah potong ditambah satu susu kotak.
De Gadjah usai acara mengatakan bagi-bagi makanan bernutrisi ini merupakan persiapan realisasi program makan siang bernutrisi secara gratis yang dicetuskan Presiden Prabowo Subianto. Program yang didengungkan dan menjadi janji politik Presiden Prabowo ini disebut De Gadjah akan segera dilaksanakan. “Saya rasa segera (realisasi makan siang gratis untuk siswa). Pak Prabowo saat ini masih berbenah membersihkan koruptor. Tetapi persiapannya sudah dilakukan dengan melatih dan mendidik SDM (Sumber Daya Manusia) untuk menjadi pengawas (program makan gratis) di daerah,” ucap De Gadjah.
Khusus untuk Bali, sudah dikirim 4 orang untuk mengikuti pelatihan di pusat. Mereka akan ditempa selama tiga bulan penuh sebelum ditugaskan mengawasi seluruh program pemerintah di daerah. Ketua DPD Gerindra Bali ini pun menegaskan program makan bernutrisi menyasar siswa tidak hanya akan berdampak mencetak generasi Indonesia emas 2045 yang bebas stunting. Tetapi juga akan memberikan multiplier effect di masyarakat luas.
“Penyiapan makanan bernutrisi ini bahan dasarnya akan diambil langsung dari nelayan, peternak dan petani lokal. Produk-produk pertanian, peternakan dan perikanan diserap langsung oleh program ini. Tentu ini akan berdampak pada kesejahteraan termasuk UMKM yang bergerak di bidang catering dan produk penunjang lainnya,” terang pria asal Denpasar ini.
Cawagub PAS menambahkan Bali dan Buleleng khususnya tidak kekurangan Sumber Daya Alam (SDA) terutama hasil pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan untuk menunjang program makanan bernutrisi ini. Bahkan beberapa produk pertanian Buleleng berkualitas tinggi hingga menyentuh pasar ekspor. Tentu untuk mengimplementasikan program makan gratis tidak sulit jika sudah ada SOP dari pusat.
“Kalau anak-anak kita terpenuhi nutrisinya mereka akan bertumbuh dan berkembang dengan baik, konsentrasi belajarnya, prestasi dan kualitas diri juga akan mengikuti. Bali dan Buleleng punya semua yang diperlukan untuk mendukung program ini. Ini juga akan bagus untuk pertumbuhan ekonomi,” kata PAS.
Sementara itu di tempat terpisah saat berkampanye di hadapan ratusan simpatisan dan pendukung, Cagub-Cawagub Mulia-PAS dan Cabup-Cawabup Sugawa-Suardana memaparkan visi misi untuk membangun Bali dan Buleleng pada khususnya. Paslon nomor urut 1 untuk Pilgub Bali dan Pilkada Buleleng menegaskan kembali rencana pembangunan Bandara Bali Utara yang sudah diinstruksikan oleh Presiden Prabowo.
Kampanye Paslon Mulia-PAS di Lingkungan Sangket, Kelurahan/Kecamatan Sukasada Buleleng, Kamis (31/10). –LILIK
PAS pun menyinggung program daerah wajib searah dan mendukung program pusat. Begitu juga pembangunan di daerah membutuhkan dukungan orang-orang berpengaruh di pemerintah pusat alias satu jalur, untuk memuluskan rencana pembangunan di daerah. Seperti proyek shortcut Buleleng-Mengwitani yang lolos saat kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diusung PDI Perjuangan, dengan Gubernur dan Bupati yang juga dari PDI Perjuangan.
PAS pun sempat mengklarifikasi perseteruan dalam debat Pilgub Perdana yang berlangsung Selasa (30/10) malam, yang menyinggung soal proyek shortcut. Perdebatan dan saling klaim sebagai inisiator pembangunan. PAS menjelaskan sesungguhnya dia yang meminta proyek itu kepada Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat meresmikan Bendungan Titab-Ularan tahun 2015 silam.
Dengan persetujuan Megawati akhirnya disusun rencana pembangunan mulai pembebasan lahan dan juga Detail Engineering Design (DED). “Bahkan saat saya sedang cuti untuk pemilihan bupati periode kedua dipanggil pak Basuki ke atas (lokasi shortcut) untuk mengecek DED. Baru pada November 2018 dilakukan ground breaking. Shortcut itu dibangun karena satu jalur,” papar pria asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Juga soal pembangunan Pasar Banyuasri yang sempat disinggung saat debat, PAS tak memungkiri Buleleng dengan kekuatan keuangan daerah memerlukan bantuan Pemprov Bali. Terlebih saat proses pembangunan 2019-2020 dunia sedang dilanda Pandemi Covid-19 yang memporak porandakan perekonomian. Namun anggaran pembangunan Pasar Banyuasri hanya dibantu Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pemprov Bali Rp 25 miliar dan BKK Badung Rp 25 miliar, dari total anggaran pembangunan Rp 159,5 miliar.
“Sisanya ya dari APBD Buleleng. Wajar kita dibantu dan BKK itu juga hak sebagai kabupaten penyangga pariwisata Bali. Tapi kami tidak mempermasalahkan, Mulia-PAS tidak ambil pusing, yang penting kami siap ngayah untuk membangun Bali,” tegas PAS. 7 k23