ARTICLE AD BOX
Pasangan ini memperoleh 263 suara, unggul jauh dari pasangan nomor urut
2, Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta, yang hanya mendapatkan 24 suara.
2, Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta, yang hanya mendapatkan 24 suara.
De Gadjah hadir di TPS sekitar pukul 11.00 WITA. TPS yang berlokasi di Balai Banjar Kerandan itu didatanginya bersama istri, I Gusti Agung Dewi Adnyani, dua anaknya, dan sang ibunda. Dengan mengenakan pakaian adat Bali bercorak biru muda, De Gadjah menyapa warga yang sedang menunggu giliran mencoblos.
Sebelum memberikan suaranya, De Gadjah bersama keluarga terlebih dahulu melakukan persembahyangan di Pura Tambang Badung yang terletak di sisi timur balai banjar.
“Pura Tambang Badung adalah pura kami secara historis. Sebelum pencoblosan, semua sembahyang di sini. Itu memang pura kami, Kawitan kami di sini,” jelas De Gadjah setelah keluar dari bilik suara.
Harapan untuk Pilkada Damai
De Gadjah menyampaikan harapannya agar Pilkada Bali berlangsung tenang dan tanpa kecurangan. Sebelum hari pencoblosan, ia mengaku banyak melakukan persembahyangan di berbagai pura, termasuk di Pura Mutering Jagat Dalem Sidakarya, Denpasar Selatan, pada masa tenang.
“Hari ini adalah hari bersejarah. Masyarakat Bali akan memilih pemimpinnya. Entah masyarakat ingin perubahan yang lebih baik atau tetap seperti sekarang. Kami sudah maksimal melakukan semuanya. Kami berserah kepada rakyat Bali, alam, dan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” ucap De Gadjah.
De Gadjah juga mengungkapkan bahwa ia mendapatkan dukungan dari petinggi Partai Gerindra, termasuk Ahmad Muzani dan Sufmi Dasco Ahmad, menjelang hari pemungutan suara. Sebagai calon gubernur milenial, ia berharap masyarakat Bali memilih dengan hati nurani mereka karena setiap suara menentukan masa depan Bali.
PAS Fokus pada Persatuan dan Pemerataan
Sementara itu, calon wakil gubernur PAS menggunakan hak pilihnya di TPS 09 Desa Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat, sekitar pukul 08.00 WITA. Setelah selesai menjabat sebagai Bupati Buleleng, PAS mengaku kini berdomisili di Denpasar untuk mempermudah urusan bisnisnya. Ia juga menyatakan niatnya untuk kembali mengelola perusahaan sebelum akhirnya maju dalam kontestasi Pilgub bersama De Gadjah.
“Mudah-mudahan setelah ini kita bersatu lagi. Banyak sekali persoalan Bali dan tantangannya berat,” ujar PAS yang juga mengenakan pakaian adat dengan atasan biru langit.
PAS menyoroti pentingnya pemerataan pembangunan pariwisata di Bali. Ia menekankan bahwa Bandara Bali Utara dan revitalisasi Pelabuhan Celukan Bawang adalah solusi utama untuk mengatasi ketimpangan tersebut.
“Harus ada tarikan ekonomi baru. Bali sebenarnya masih bisa menampung 12 juta turis lagi, tapi harus ditarik ke daerah lainnya. Ketika carrying capacity terjaga, Bali selatan akan menjadi destinasi wisata berkualitas,” katanya.
PAS yakin bahwa pengembangan pusat-pusat pariwisata baru di luar Bali Selatan dapat membantu menciptakan pemerataan ekonomi dan menjadikan Bali lebih siap menghadapi tantangan masa depan. *ad