ARTICLE AD BOX
MANGUPURA, NusaBali
Kisruh antara Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Bali dan KONI Badung terkait penetapan Plt Ketua Pengkab TI Badung belum menemukan titik terang. Kondisi ini pun jadi atensi Pengurus Besar Taekwondo Indonesia dan akan segera turun tangan menyelesaikan.
Ketua KONI Badung, Made Nariana tidak memungkiri terkait belum adanya titik terang atas persoalan tersebut. Maka, kata Nariana, pihaknya terus berkomunikasi dengan PB TI untuk mencari jalan solusinya. Nariana mengatakan, dari hasil komunikasi dengan PB TI, akan segera menyelesaikan persoalan usai pelantikan presiden.
"Iya setelah ini mau ditangani bersama dengan PB TI. Ini komunikasi lisan beberapa waktu lalu. Tapi, kita akan terus bergerak menyelesaikan bersama dengan Plt kita," terang Nariana, Senin (21/10).
Namun kepastian waktunya, Nariana belum mengetahuinya. Pihaknya akan tetap berusaha mencari jalan tengah dan penyelesaian konflik tersebut. Menurutnya, masih diupayakan diselesaikan. Kalau PB itu masih menunggu.
Sebagaimana diketahui, kisruh terjadi antara KONI Badung dan Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia (TI) Bali atas polemik yang terjadi di Pengkab TI Badung. Hal ini karena KONI Badung telah menunjuk Plt sementara diorganisasi itu. Ketua KONI Badung Made Nariana sebelumnya menjelaskan duduk persoalan yang dialami dalam tubuh organisasi TI Badung selama ini. Yang mana, Ketua Umum Pengkab TI Badung, Putu Winasa di mosi tidak percaya anggotanya.
Melihat kondisi itu, Nariana bersama Sekretarisnya Made Sutama menemui Ketua Umum Pengprov TI Bali Wayan Wetha yang saat itu didampingi Ketua Hariannya Muliasa. Dalam pertemuan tersebut disepakati, persoalan diselesaikan di bawah dulu, sesuai dengan saran PB TI di Jakarta. "Memang saat pertemuan itu, ada elit Pengprov TI Bali sudah tidak sabar mau langsung menunjuk Plt saja, namun kami menolak, sebab KONI belum menemukan apa salahnya Ketua Umum TI Badung Putu Winasa. Salahnya apa?, di mana? Dan harus jelas," tegas Nariana belum lama ini
Dalam pertemuan itu, akhirnya dengan bijaksana Ketum TI Bali Wayan Wetha yang notabene pensiunan Laksamana Angkatan Laut itu memberikan kesempatan kepada KONI Badung untuk menyelesaikan persoalan TI Badung di bawah. Dia menolak saran elit lainnya yang kelihatan emosional dan segera ingin mengganti Putu Winasa.
"Nah saat itu saya melihat Bapak Wetha sangat bijaksana dan polos. Sayangnya, team mereka di bawah rupanya tidak sabar. Saya bolak balik ditelpon oleh elit yang rupanya sebagai komando mosi tidak percaya itu, dan menanyakan kelanjutan proses Putu Winasa," kata Nariana.
Mirisnya, belum tuntas KONI Badung menyelesaikan persoalan seperti yang disepakati, keluar surat Keputusan (SK) TI Bali, menunjuk Plt Pengkab TI Badung. Nariana mengatakan, berdasarkan AD/ART KONI, KONI Badung juga berhak mengambilalih kepengurusan TI kalau ada kekisruhan. Di sinilah masalah, sehingga muncul dualisme, sebab KONI Badung juga menunjuk caretaker mengganti Putu Winasa sebagai Ketua Umum sampai dilaksanakan Muskablub, setelah melakukan proses mediasi, memberi peringatan I, II dan III kepada Winasa.
"Proses itu memerlukan waktu satu bulan lebih. Seharusnya persoalan itu tidak perlu sampai ke KONI Bali kalau teman-teman di Pengprov TI Bali mau bersabar dan legowo melaksanakan aturan/ketentuan yang ada," pungkas Nariana.dar