ARTICLE AD BOX
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika menjelaskan peristiwa itu terjadi pada, Jumat (29/11). Peristiwa penganiayaan berawal saat Ni Luh S sedang mengantar cucunya berangkat ke sekolah yang berlokasi di Banjar Dinas Juukmas, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada. Korban berangkat dari rumah mengendarai sepeda motor.
“Tiba di lokasi kejadian, korban yang saat itu hendak menyeberang jalan tiba-tiba ditarik dari belakang dan dibacok beberapa kali oleh pelaku,” ungkap AKP Darma, dikonfirmasi Minggu (1/12) siang. Ni Luh S yang saat itu dianiaya sempat teriak minta tolong. Hingga akhirnya datang warga sekitar yang membantu korban. “Pelaku langsung kabur. Sedangkan warga yang melihat korban terluka segera membawa korban ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis,” jelasnya. AKP Diatmika mengatakan, pelaku diketahui bernama Ketut B alias Nalo. Ia merupakan warga satu desa dengan Ni Luh S, namun beda banjar. Ia memastikan, antara pelaku dengan korban tidak ada hubungan keluarga dan hanya tetangga yang masih satu desa, tapi lain banjar.
“Pelaku diketahui asal Banjar Dinas Lalanglinggah. Masih bertetangga dengan korban,” ungkap dia. AKP Diatmika mengungkapkan motif di balik penganiayaan ini. Sesuai informasi diduga pelaku tersinggung dengan kata-kata korban. Hingga akhirnya pelaku menganiaya korban menggunakan sebilah sabit. “Pelaku sudah diamankan di Polsek Sukasada pada hari Jumat, pasca perbuatannya. Dari penyidik saat ini juga masih mendalami motif perbuatan pelaku,” imbuhnya. Sementara itu hingga saat ini korban masih berada di RSUD Buleleng karena mengalami sejumlah luka di sejumlah bagian tubuhnya. “Korban mendapat satu kali tebasan yang mengenai bagian kepala bawah sebelah kanan, dekat dengan telinga,” tandas AKP Diatmika. 7 mzk