ARTICLE AD BOX
Dalam pidatonya, Nyoman Kenak yang juga merupakan Ketua PHDI Provinsi Bali menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pengurus dan Semeton Pasek atas terlaksananya Mahasabha dengan demokratis.
“Ini bukan soal jabatan, tetapi tentang tanggung jawab besar yang saya emban untuk menjaga citra sebagai tokoh Pasek. Saya tidak bisa menjalankan tugas ini seorang diri, saya membutuhkan dukungan seluruh elemen Semeton Pasek,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Bali Mahendra Jaya mengajak masyarakat Bali, khususnya kalangan pasemetonan, untuk menjaga adat budaya dan keberagaman. Ia mengibaratkan Bali sebagai sebuah pohon yang memiliki ranting-ranting indah namun tetap bersatu dengan akar yang kuat.
“Saya ibaratkan semuanya adalah ranting dan dahan yang indah, namun tetap memiliki satu batang dan akar yang kuat. Begitu juga di Bali, di tengah keberagaman, kita tetap berasal dari satu akar yang sama,” kata Mahendra Jaya, seraya menambahkan pentingnya sinergi antara adat dan budaya dalam pembangunan Bali.
Mahendra Jaya juga mengungkapkan harapan agar MGPSSR bisa menjadi organisasi yang modern dan dapat bersaing dengan organisasi kemasyarakatan lain, terutama di tingkat nasional. “MGPSSR harus mampu menghadapi tantangan global dan beradaptasi dengan perkembangan zaman," tegasnya. Ia juga mengajak organisasi ini untuk terus melestarikan nilai-nilai adat dan budaya Bali yang menjadi benteng dalam pembangunan yang pesat.
Prof. I Wayan Wita, Ketua Umum MGPSSR sebelumnya, mengenang perjalanan panjang organisasi tersebut yang telah melalui banyak tantangan dan kini berkembang hingga menyebar ke 12 provinsi di Indonesia. "Kami sudah melewati empat gubernur dan empat presiden, dan kini kami semakin solid di setiap provinsi," jelasnya.
Wita juga menegaskan bahwa Ketua Umum terpilih, Nyoman Kenak, akan melanjutkan visi dan misi MGPSSR dengan bersinergi bersama pemerintah daerah dan pusat untuk mencapai tujuan organisasi yang lebih besar.
Selama acara, Pj. Gubernur Mahendra Jaya mengapresiasi kontribusi Semeton Pasek terhadap masyarakat Bali, seperti dalam program sosial bedah rumah. "Semeton Pasek telah berperan aktif dalam kehidupan sosial masyarakat Bali dan kita semua bersama-sama menjaga kedamaian dan keamanan Bali," kata Mahendra Jaya.
Ia juga menyebut bahwa Semeton Pasek telah membuktikan dedikasinya dalam membangun Bali dengan prinsip Tri Hita Karana dan nilai-nilai Sad Kertih.
Acara pembukaan Mahasabha XI ditandai dengan pemukulan gong oleh Pj. Gubernur Mahendra Jaya, yang juga disaksikan oleh Ketua PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya, Pangelingsir Pasemetonan I Made Mangku Pastika, serta sejumlah tokoh lainnya. Acara ini mencerminkan semangat persatuan dan keberagaman yang semakin kuat di kalangan Semeton Pasek di Bali.