ARTICLE AD BOX
I Komang Dika Wibawa, salah satu anggota ST Yuda Asmara sekaligus membantu kakaknya yang menjadi arsitek Ogoh-Ogoh, menjelaskan bahwa pengerjaan Ogoh-Ogoh mereka sudah dimulai sejak awal Oktober, tepat setelah Hari Raya Kuningan. "Adanya tarung bebas tahun 2025 justru membuat kami lebih bersemangat dan fokus untuk menampilkan karya terbaik," ujar Dika.
Ogoh-Ogoh yang mereka garap memiliki konsep unik dengan menonjolkan 13 karakter. Meski saat ini progresnya baru mencapai 40 persen, Dika menuturkan bahwa proses pengerjaan terus dikebut. "Bagian paling rumit ada pada konstruksi Ogoh-Ogoh di bagian atas, karena kami menggambarkan sosok yang sedang mengangkat seorang pemimpin," tambahnya.
Dika dan rekan-rekan ST Yuda Asmara berharap agar perayaan Caka 1947 mendatang menjadi lebih meriah, baik dari segi lomba di tingkat kota maupun desa adat. Ia juga mengimbau agar kreativitas anak muda semakin dihargai melalui ajang seperti ini dan berharap tak ada lagi insiden perusakan atau pembakaran Ogoh-Ogoh.
"Semoga ke depan kepala daerah seperti Gubernur Bali dan Wali Kota Denpasar lebih memperhatikan karya anak muda, khususnya Ogoh-Ogoh, karena ini bagian dari budaya sekaligus wadah kreativitas generasi muda," tutupnya.
Karya Ogoh-Ogoh ST Yuda Asmara Banjar Sawah ini diharapkan menjadi salah satu daya tarik dalam parade dan lomba Ogoh-Ogoh yang kerap memeriahkan suasana menjelang Hari Raya Nyepi di Kota Denpasar. *m03