Warning: session_start(): open(/home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions/sess_be3b46ee637c077c9f4557edfa879560, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Pekerja Migran asal Jembrana Kecelakaan Kerja di Jepang - Berita Eklusif

Pekerja Migran asal Jembrana Kecelakaan Kerja di Jepang

2 days ago 1
ARTICLE AD BOX
Dari informasi yang dihimpun, korban mengalami kecelakaan saat menggusur pepohonan dengan menggunakan mesin loader di area kandang peternakan babi tempatnya bekerja. Namun mesin berat tersebut tiba-tiba terbalik dan menimpa tubuhnya. Akibat kejadian tersebut, Sudiarna mengalami luka parah dan dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit. Kepala Bidang Penempatan, Pelatihan, Produktivitas dan Transmigrasi (P3T) pada Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Jembrana Putu Agus Arimbawa saat dikonfirmasi, Jumat (3/1) membenarkan adanya kabar duka tersebut. Setelah menerima informasi pada Kamis (2/1) sore, dirinya langsung turun menyambangi keluarga almarhum di Jembrana. 

I Komang Sudiarna, semasa hidupnya. –IST 

"Kemarin sekitar pukul 18.00 Wita kita sudah langsung ke rumah almarhum. Istri almarhum tinggal di Denpasar. Di rumah (almarhum) kita bertemu dengan saudara dan ibunya," ujar Agus Arimbawa. Berdasarkan keterangan pihak keluarga, diketahui bahwa almarhum telah bekerja di Jepang sejak tahun 2019 dengan skema mandiri. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua anak laki-laki. Sesuai informasi lanjutan dari salah satu kakak almarhum yang juga sudah lama bekerja di Jepang, dinyatakan majikan almarhum bersedia menanggung seluruh biaya proses pemulangan almarhum sampai tuntas termasuk biaya upacara.

"Di sana (di Jepang) juga ada kakak kandung almarhum. Informasi terakhir, saat ini jenazah masih dititipkan di salah satu rumah sakit setempat sambil menunggu proses investigasi dari pihak Kepolisian Jepang," ucap Agus Arimbawa. Hingga saat ini, Agus Arimbawa menyatakan belum dapat dipastikan kapan rencana pemulangan jenazah almarhum. Namun pihaknya memastikan akan terus memantau proses pemulangan jenazah dan siap memfasilitasi penjemputan jenazah saat nantinya tiba di Bali. 

Untuk diketahui, termasuk kasus meninggalnya I Komang Sudiarna dalam dua bulan terakhir ini ada tiga kejadian pekerja migran asal Jembrana yang meninggal dunia di luar negeri. Sebelumnya, seorang pekerja migran bernama  I Ketut Ardika Yasa,26, asal Banjar Sari Kuning, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, meninggal dunia di kapal pesiar pada 23 November 2024 lalu. Ardika dinyatakan meninggal dunia karena diduga mengalami serangan jantung. 

Setelah sempat dilakukan investigasi terkait kematiannya, jenazah Ardika dipulangkan dan tiba di Bali pada Jumat (20/12) malam lalu. Jenazah Ardika pun telah diaben di Setra Desa Adat Taman Sari, Desa Tukadaya, pada Redite Pon Prangbakat, Minggu (22/12) lalu. Kasus kedua menimpa seorang pekerja migran bernama Ni Putu Kariani,44, asal Banjar Taman, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana. Dia meninggal di Turki, Sabtu (14/12/2024). Kariani dinyatakan meninggal dunia karena penyakit meningitis. Pemulangan jenazah Kariani pun sempat terhambat masalah biaya. 

Di mana pihak perusahaannya di Turki tidak sanggup membiayai pemulangan jenazah setelah sebelumnya mengeluarkan biaya yang besar untuk pengobatan ataupun perawatan medis Kariani. Sementara dari pihak keluarga Kariani yang termasuk salah satu keluarga kurang mampu juga tidak memiliki biaya.  Namun berkat upaya penggalangan dana yang dilakukan sekolompok relawan bersama sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Turki, pemulangan jenazah Kariani akhirnya bisa dilakukan. 7 ode
Read Entire Article