3 weeks ago
2
ARTICLE AD BOX
Hal ini untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah di Buleleng yang masih rendah. Harapan tersebut disampaikan saat puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) Kabupaten Buleleng di Gedung Kesenian Gde Manik, Jumat (29/11).
Menurut Lihadnyana, rata-rata lama sekolah di Buleleng masih di angka 7,9 tahun atau setara tingkat SMP. Angka ini pun dibawah rata-rata lama sekolah Provinsi Bali 9,5 tahun. Data itu pun disebutnya menunjukkan persoalan dan kasus anak usia sekolah masih ada yang putus sekolah, maupun tidak mau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Persoalan ini harus diperbaiki dengan upaya-upaya nyata, harus dilakukan inovasi, sehingga Buleleng benar-benar tidak ada yang putus sekolah,” ucap Lihadnyana.
Atas persoalan tersebut, Lihadnyana mengharapkan guru-guru di kabupaten Buleleng untuk saling menjaga dan meningkatkan perhatian kepada siswa. Kegiatan-kegiatan positif juga harus ditambah untuk menghindarkan anak didik terjerumus kegiatan negatif. Seperti pergaulan bebas, peredaran atau penggunaan narkoba hingga judi online yang marak saat ini.
“Harus kita persempit ruang waktu untuk bisa melakukan itu. Caranya adalah memanfaatkan waktu itu untuk belajar, belajar dan belajar. Guru harus lebih memperhatikan siswa saat di sekolah,” ungkap Lihadnyana.
Sementara itu puncak peringatan HGN Buleleng yang berbarengan dengan HUT ke-53 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), diharapkan menjadi alat pemersatu dan perekat dalam mempelopori nilai budaya daerah.
ASN di Kabupaten Buleleng diharapkan mampu berkontribusi kepada tujuan-tujuan pembangunan daerah. Khusus untuk guru, diharapkan terus mengupayakan pendidikan bermutu untuk mencetak SDM yang andal dan berkualitas.7 k23
English (US) 