ARTICLE AD BOX
Salah satunya dilakukan oleh SMP Dwijendra Denpasar melalui kegiatan yang digelar oleh ekstrakurikuler Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) pada Minggu (1/12) di kawasan Patung Catur Muka, Denpasar.
Desak Ketut Krisnayanti, S.Pd., selaku guru sekaligus pembina KSPAN SMP Dwijendra sejak 2006, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang HIV/AIDS.
“Kami membagikan bunga, brosur informasi, dan pita kepada masyarakat yang melintas di kawasan Lapangan Puputan Badung. Kegiatan ini rutin kami lakukan setiap tahun bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar,” ujar Desak Krisnayanti.
Selain pembagian bunga dan brosur, rangkaian kegiatan juga melibatkan siaran edukasi di Radio Komunitas Dwijendra pada frekuensi 107 FM, yang diisi oleh siswa-siswa KSPAN bersama siswa dari sekolah lain seperti Santo Yoseph. Diskusi dan tanya jawab menjadi bagian interaktif dalam program tersebut.
Puncak peringatan berlangsung di Lapangan Puputan Badung dengan berbagai kegiatan seremonial, hiburan, sambutan, doorprize, hingga penyerahan penghargaan. KSPAN SMP Dwijendra Denpasar juga meraih juara kedua dalam lomba peer tutor se-Kota Denpasar yang diadakan oleh AHF (AIDS Healthcare Foundation) dan Yayasan Kerthi Praja.
Desak Krisnayanti berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat semakin memahami pentingnya pencegahan HIV/AIDS, serta mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap ODHA (Orang dengan HIV/AIDS). “Kami ingin masyarakat tahu cara memperlakukan ODHA, bagaimana mencegah penyebaran virus, serta pentingnya menjaga lingkungan bebas dari pergaulan bebas, khususnya bagi generasi muda,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa tema menuju Triple Zero pada 2030 – yaitu zero infeksi baru, zero diskriminasi, dan zero kematian akibat HIV/AIDS – menjadi harapan bersama untuk masa depan tanpa kasus HIV/AIDS baru.
Meski sempat diguyur hujan, antusias siswa tetap tinggi. Sejak pukul 06.30 WITA, mereka telah siap di lokasi untuk menyukseskan kegiatan. “Kami ingin mengetuk hati masyarakat agar lebih peduli terhadap isu ini,” pungkasnya.
Hari HIV/AIDS Sedunia di Kota Denpasar juga dihadiri oleh berbagai instansi seperti Dinas Kesehatan, organisasi masyarakat, dan komunitas lainnya, yang turut memberikan dukungan terhadap edukasi dan kesadaran publik. *m03