ARTICLE AD BOX
Di Pilkada Lamteng, Komang Koheri berpasangan dengan Calon Bupati (Cabup) Ardito Wijaya diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP). Pasangan Ardito-Koheri yang new comer (Pendatang baru) ini bahkan berhasil menumpang Calon Bupati incumbent. KPU Lamteng pun telah menetapkan mereka sebagai Bupati-Wakil Bupati terpilih pada, Senin (2/12) dengan raihan 369.974 suara atau 63,71%.
Sementara calon yang diusung KIM (Koalisi Indonesia Maju) Plus, M Musa Ahmad dan Ahsan As'ad Said memperoleh 210.741 suara atau 36,29%. Terpilihnya Komang Koheri di Pilkada serentak membuat dia satu-satunya politisi berdarah Bali yang terpilih menjadi wakil kepala daerah di luar Bali saat ini. Komang Koheri bersyukur mendapat kepercayaan dari masyarakat Lamteng. Menurutnya, masyarakat Lampung Tengah sangat menghargai Bhinneka Tunggal Ika. Mereka juga tidak mempermasalahkan tentang suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) sehingga dia dan Ardito unggul dari calon lainnya.
"Di sini bagus dan tidak masalah dengan suku, agama, ras dan antar golongan," ujar Komang Koheri kepada NusaBali, Selasa (3/12). Terlebih, dia maju sebagai calon wakil bupati juga ingin membangun tanah kelahirannya.
Menurut pria kelahiran Desa Rama Dewa, Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah, 25 November 1972 ini, dia ingin membangun tanah kelahirannya dengan mengedepankan misi kerakyatan dan gotong royong serta dengan tagline berbenah dengan semangat Beguwai Jejamo Wawai (bekerja bersama-sama mewujudkan kepentingan masyarakat).
Selain itu, Anggota DPRD Provinsi Lampung dua periode (2009-2014 dan 2014-2019) ini ingin sektor pertanian di daerahnya meningkat, karena 80% masyarakat di Lamteng adalah petani. Dia juga ingin pelayanan sosial berjalan baik dan sumber daya manusia meningkat melalui pendidikan. Impian Koheri untuk membangun daerahnya sebagai kepala daerah sebenarnya nyaris pupus. Lantaran parpol-parpol yang tergabung dalam KIM Plus lebih memilih mendukung incumbent Bupati Musa Ahmad. Semua parpol diborong, hanya tinggal PDIP dan partai-partai kecil yang jika digabung belum memenuhi syarat mengusung pasangan calon.
Namun, adanya keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 membuat PDIP bisa mengusung sendiri pasangan calon kepala daerahnya. Sebagai kader banteng, Komang Koheri mendapat rekomendasi sebagai calon wakil bupati Lamteng oleh DPP PDIP, Senin (26/8/2024). Dia berpasangan dengan Ardito Wijaya yang masih menjabat Wakil Bupati Lampung Tengah. Usai mendapat rekomendasi, Koheri kala itu menyatakan optimis mengikuti Pilkada meski harus menghadapi pasangan yang didukung oleh KIM Plus. Lantaran masyarakat Lamteng yang akan menentukan.
Oleh karenanya, pasangan Ardito-Koheri akan berkoalisi dengan masyarakat. Hasilnya, di luar dugaan Ardito-Koheri memperoleh suara sangat besar ketika Pilkada berlangsung. Bahkan, unggul jauh dari pasangan M Musa Ahmad dan Ahsan As'ad Said.
"Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum DPP PDIP, Ibu Megawati Soekarnoputri dan Sekjen DPP PDIP Bapak Hasto Kristiyanto. Sebab, mereka telah memberikan kepercayaan kepada kami berdua mengikuti Pilkada serentak sebagai calon bupati dan wakil bupati," jelas suami dari Ni Ketut Dewi Nadi ini.
Komang Koheri menyatakan mendapat suara 63,71% juga tak lepas dari dukungan masyarakat Lamteng. Dia pun berbagi ‘resep’ bagaimana cara mendapatkan suara sebesar itu. "Pertama, kami langsung menyapa masyarakat," ucap Anggota DPR RI Dapil Lampung masa bakti 2019-2024 ini. Kedua, mereka menawarkan konsep tentang program-program pro rakyat. Ketiga, mereka ingin mewujudkan konsep Tri Sakti Bung Karno yakni berdikari di bidang ekonomi, berdaulat di bidang politik dan berkepribadian dalam kebudayaan. Kelak, mereka juga akan menjalani konsep tiga wing saat mengemban amanah sebagai kepala daerah.
"Pertama, wing spiritual. Kedua, wing pendidikan. Ketiga, wing pelayanan dengan motto kasihi semua, layani semua. Artinya, kita dalam membangun Lamteng jangan melihat suku, agama, ras dan antar golongan. Melainkan, kita sebagai pimpinan harus melayani semua," papar ayah dari Luh Tasya Saraswati (Tasya) dan Komang Raja Seva Mayday (Raja) ini.
Diketahui Komang Koheri merupakan anak dari pasangan I Made Linteb dan Ni Made Sasih. Di Bali Ni Made Sasih berasal dari Banjar Wani, Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Sedangkan I Made Linteb dari Desa Kukuh, Kerambitan, Kabupaten Tabanan. I Made Linteb transmigrasi ke Lamteng pada tahun 1952 silam, karena ingin mengubah nasib serta berharap besar agar keturunannya lebih maju lagi.
I Made Linteb dan Ni Made Sasih memiliki tujuh orang anak. Ni Wayan Juniati, Ni Made Tiani, I Nyoman Adi Peri, Ni Ketut Surirani, Ni Putu Darmiati, Ni Made Winarti dan I Komang Koheri. Komang Koheri lahir saat masa paceklik. "Saya diberi nama Koheri yang artinya baik. Nama berasal dari pemberian teman bapak yang merupakan warga asli di sini (Lampung),” jelas Komang Koheri saat diwawancarai pada Desember 2018 lalu. 7 k22