Warning: session_start(): open(/home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions/sess_dd63a518f00371bd03c7e21679b9efe1, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Potret Desa Wisata di Badung - Berita Eklusif

Potret Desa Wisata di Badung

2 weeks ago 3
ARTICLE AD BOX
Tidak saja melihat pemandangan, menyaksikan pentas seni atau pertunjukkan, namun berinteraksi dengan warga. Ketua Forkomdewi Kabupaten Badung, Putu Suada mengatakan Senin (9/12). 

“Itu semua sudah berjalan,” ujarnya. Menurut Suada, hal itu mendapat respon positif dari kalangan wisatawan. Rata- rata wisatawan senang diajak berkegiatan, walau dengan durasi waktu yang tidak lama.

“Misalnya dengan mengajak nanding canang, menawarkan mengajak melukis, memasak hingga belajar kosa kata Bahasa Bali,” ungkap praktisi pariwisata yang Ketua Pokdarwis Desa Wisata Munggu, Mengwi.

Jadi kata Putu Suada, wisatawan  tidak hanya melihat, mendengar  atau menonton, tetapi bisa menangkap suasana yang lebih mendalam tentang suasana kehidupan di pedesaan.

“Dengan merasakan pengalaman berinteraksi itu, wisatawan diharapkan  bisa mengulang nanti berkunjung ke desa wisata,” ujarnya.

Di Kabupaten Badung saat ini tercatat 18 desa wisata. Tiap desa wisata memiliki potensi dan daya tarik yang berbeda. Baik potensi alam, tradisi budaya, kegiatan keseharian dan lainnya.

Contohnya di Desa Wisata Munggu sebagai desa pesisir memiliki kawasan pantai yang indah, kemudian pemandangan persawahan. Selanjutnya ada atraksi budaya yang sudah terkenal adalah Tradisi Mekotek.

Sejauh ini, wisatawan domestik atau wisatawan nusantara yang lebih banyak berkunjung ke desa wisata. Keramaian kunjungan wisatawan domestik biasanya pada jelang akhir tahun berkaitan dengan liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Apalagi di pantai  biasanya full,” terangnya. Namun bukan berarti wisman  tidak ada. Keramaian wisman pada musim ramai kunjungan antara Juli -Agustus,  yang merupakan  waktu keramaian puncak kunjungan wisatawan ke Bali. 

“Kepada wisatawan domestik dan wisatawan manca negara, pengelola desa wisata diharapkan tetap mempertahankan kesempatan berinteraksi bagi wisatawan agar mendapatkan pengalaman yang berkesan,” harap Putu Suada. K17
Read Entire Article