Warning: session_start(): open(/home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions/sess_d9c56148b44e73f5f5541d6f674d8141, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Puncak Musim Hujan Diprediksi hingga Februari - Berita Eklusif

Puncak Musim Hujan Diprediksi hingga Februari

2 weeks ago 1
ARTICLE AD BOX
MANGUPURA, NusaBali
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan di Bali akan berlangsung pada Desember 2024 hingga Februari 2025. Selama periode ini, sebagian besar wilayah di Pulau Dewata diperkirakan akan mengalami hujan dengan intensitas tinggi hingga sangat tinggi.

Musim hujan di Bali telah dimulai sejak Oktober 2024, dimulai dari beberapa wilayah terutama di Bali bagian barat, tengah, dan timur. Sedangkan wilayah pesisir Bali mulai masuk musim hujan pada akhir November 2024.

Staf Forecaster Stasiun Klimatologi Bali, Heppy Febriana Abdi Bintari mengatakan jika musim hujan di Bali bervariasi. Ada wilayah yang lebih cepat, sesuai normal, atau sedikit mundur dibandingkan pola klimatologis. “Misalnya, di Bali bagian tengah dan barat, musim hujan lebih awal sekitar 10 hari. Sedangkan di Badung musim hujan mundur sedikit, tetapi tidak signifikan, hanya sekitar 10 hari,” ujar Heppy.

Dalam tiga minggu terakhir, Heppy menjelaskan wilayah Bali bagian tengah telah mengalami curah hujan tinggi, menandai awal musim hujan. Namun, wilayah utara masih mencatat curah hujan rendah. Berdasarkan data, puncak musim hujan di Bali diperkirakan terjadi pada Desember 2024 hingga Februari 2025, dengan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi di hampir seluruh wilayah. Sementara, untuk wilayah pesisir utara, timur laut, dan selatan diperkirakan akan mengalami puncak curah hujan antara Januari dan Februari 2025. Kondisi ini harus diantisipasi oleh masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana seperti banjir atau tanah longsor.

“Pada Desember dan Januari, curah hujan di Bali diperkirakan berada dalam kategori menengah hingga sangat tinggi. Sedangkan pada Februari, intensitas hujan meningkat menjadi tinggi hingga sangat tinggi, terutama di Bali bagian tengah,” jelas Heppy.

Adapun beberapa wilayah yang telah memasuki musim hujan lebih awal antara lain, Bali bagian tengah dan barat, seperti Tabanan bagian tengah, Bangli bagian utara, serta Gianyar bagian tengah dan selatan. Kemudian Bali bagian utara, termasuk Buleleng bagian tengah, utara, dan selatan, serta Karangasem bagian utara. Begitu juga Badung baru memasuki musim hujan pada pertengahan November, dengan kondisi hujan yang belum berlangsung secara konsisten.

Di sisi lain, Heppy juga menjelaskan bahwa musim hujan sering kali disertai perasaan gerah sebelum hujan turun. Fenomena ini terjadi akibat sinar matahari yang terpantul kembali ke bumi karena tertahan oleh awan tebal. Proses penguapan yang intens juga menjadi indikator bahwa hujan dengan intensitas besar akan segera turun.

“Saat musim hujan, suhu maksimum di Bali, khususnya wilayah Badung dan Denpasar, dapat mencapai 35 derajat celsius. Meskipun tidak terlalu tinggi, kelembapan udara membuat cuaca terasa lebih gerah,” ungkapnya.

Dengan curah hujan yang tinggi hingga sangat tinggi diprediksi berlangsung dalam beberapa bulan ke depan, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat memasuki puncak musim hujan. Beberapa langkah antisipasi di antaranya menghindari aktivitas di luar ruangan saat hujan deras, tidak berteduh di bawah pohon besar atau tiang listrik saat hujan disertai angin kencang dan petir. BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi mereka guna mengantisipasi cuaca ekstrem yang dapat terjadi selama musim hujan ini.

“Kami imbau juga tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga lingkungan dan alam kita,” imbaunya. 7 ol3
Read Entire Article