Warning: session_start(): open(/home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions/sess_7068d3fdc582e8d191bae8680cda5f37, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Saudara Kembar asal Ukraina Ungkap Pemilik Pabrik Narkoba - Berita Eklusif

Saudara Kembar asal Ukraina Ungkap Pemilik Pabrik Narkoba

3 weeks ago 1
ARTICLE AD BOX
Saudara kembar asal Ukraina itu menyampaikan keterangan di hadapan Majelis Hakim yang diketuai Putu Suyoga sebagai terdakwa. Menariknya, kakak adik tersebut berdalih tidak punya niat menjalankan bisnis produksi narkoba di Bali. Ivan dan Mykyta mengaku datang ke Pulau Dewata karena ditawari tempat tinggal oleh teman sesama asal Ukraina bernama Roman Nazarenko.

Para terdakwa menyebut Roman sebagai otak dalam kasus pabrik narkoba dan saat ini masih buron (DPO). Ivan dan Mykyta menerima tawaran tersebut, karena sudah tidak punya uang lagi untuk hidup di negaranya. "Kami kehabisan uang, lalu kami ditawari diberikan tempat tinggal di Bali, dan diberikan uang untuk kebutuhan hidup," tutur kembar identik ini. Mula-mula tidak ada pembahasan soal pembuatan pabrik narkoba, apalagi janji keuntungan. 

Namun, alih-alih mendapat tempat tinggal secara cuma-cuma, mereka malah disuruh untuk memproduksi barang haram tersebut sesampainya di Bali. Khususnya, keduanya diminta menanam ganja secara hidroponik. 

Para terdakwa menuturkan bahwa mereka terpaksa menurut, karena sudah tidak punya penghasilan lagi untuk menopang hidupnya. Selain itu, mereka juga diancam. "Kami takut kepada Roman, kami juga dibawah ancaman," imbuhnya. 

Lantaran, terdakwa tidak punya pengetahuan soal menanam ganja, maka Roman berkomunikasi dengan seorang instruktur yang tidak disebutkan namanya untuk mengajarkan. Setelah ilmu diturunkan kepada Roman, barulah buronan itu memberi arahan kedua terdakwa terkait cara menanam ganja.

Di sana juga ada clandestine laboratorium narkoba jenis Mephedrone. Hanya Roman yang menjalankan produksi jenis ini, sedangkan Ivan dan Mykyta tidak dilibatkan. Buronan itu bahkan disebut memiliki baju khusus, seperti jas laboratorium saat melancarkan aksinya.

Sampai ganja siap panen dan narkoba jenis lain selesai diproduksi, nantinya ada orang lain yang akan mengambil dan memasarkan. Terdakwa tidak mengenal orang tersebut. Karena yang berkoordinasi langsung dengan pengedar adalah Roman.

Dalam jaringan ini, Ivan dan Mykyta hanya kenal dengan Roman dan pria Ukraina lainnya bernama Oleksii Kolotov. Hal menarik lain diungkapkan oleh kakak beradik yang lahir hampir bersamaan ini, yakni mereka mengaku tidak digaji atau diberikan keuntungan. 

Melainkan, hanya diberikan uang yang diperuntukan sebagai biaya operasional dan kebutuhan hidup sehari-hari. "Yang mengatur semua, biaya, barang, dan lain lain adalah Roman," tandas kembar itu.

Pengakuan yang disampaikan oleh kedua terdakwa kali ini sangat berbeda dari dakwaan yang sebelumnya dibacakan JPU. Ivan dan Mykyta pun diambil sumpahnya, bahwa keterangan mereka adalah yang sebenarnya dan tidak dibuat-buat.

"Saya berjanji sebagai saksi telah memberikan keterangan yang benar, dan tiada lain daripada sebenarnya," ucap mereka. 7 rez
Read Entire Article