ARTICLE AD BOX
Ketua Panitia Sekaa Demen Tirtasari, Komang Budiarsa (21), mengungkapkan bahwa proses pengerjaan Ogoh-Ogoh biasanya dimulai pukul 22.00 hingga 03.00 dini hari. "Kami sengaja memulai lebih awal agar dapat menghasilkan karya yang maksimal," jelasnya.
Ogoh-Ogoh yang dikerjakan oleh Sekaa Demen Tirtasari kali ini memiliki tiga karakter utama yang masih dirahasiakan hingga mendekati hari pawai. Meski begitu, Komang berharap karya-karya tersebut dapat memberikan hiburan yang maksimal kepada masyarakat, khususnya di wilayah Pedungan.
"Harapan kami, di Tahun Baru Caka 1947, perayaan bisa lebih meriah dan menjadi hiburan bagi masyarakat. Kami juga berharap pemuda-pemuda Sekaa Tirtasari semakin kompak dan dapat menghasilkan karya yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," tambah Komang.
Selain menyambut Tahun Baru Caka, Sekaa Demen Tirtasari juga memiliki harapan suasana kondusif, sehingga perayaan budaya seperti pawai Ogoh-Ogoh tetap dapat berlangsung dengan semarak tanpa gangguan.
Melalui karya seni yang mereka ciptakan, Sekaa Demen Tirtasari ingin memberikan inspirasi kepada STT lainnya di Pedungan dan komunitas seniman Ogoh-Ogoh di Bali untuk terus melestarikan tradisi ini dengan semangat kebersamaan. *m03