ARTICLE AD BOX
Sterilisasi untuk menekan populasi terutama anjing dan memvaksinasi untuk mencegah meluasnya penularan rabies. Hal itu terungkap saat sterilisasi dan vaksinasi anjing dan kucing di Kantor UPTD Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kecamatan Karangasem, Lingkungan Jasri Kelod, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, Senin (21/10).
Lima dokter hewan tersebut, drh Nana Dianita, drh Wirawan, drh Mega, drh Adi Pendri dan drh Mei. Mereka melayani satu per satu warga yang membawa ternak peliharaan. Ada juga anjing yang ditangani hasil tangkapan berstatus anjing liar.
Anjing liar ditangkap menggunakan bius, lanjut dibawa ke Kantor UPTD untuk dikebiri dan divaksinasi. Untuk penanganan sekitar 30 menit, namun pembiusan sekitar 1 jam. Setelah tuntas menangani, anjing liar kembali sadar, maka petugas kembali melepaskan anjing tersebut ke habitatnya di tempat semula.
Sedangkan kucing yang ditangani petugas, dibawa langsung pemiliknya, juga dikebiri dan divaksin. “Anjing dan kucing dikebiri, untuk menekan populasinya, terutama anjing liar,” jelas drh Nana Dianita, yang mengoordinasikan petugas.
Nana Dianita mengatakan, kendala dialami petugas terutama di lapangan saat menangkap anjing liar. “Sebab, warga yang akan membantu kesulitan memegang anjing liar, harus ditangkap gunakan bius, mestinya masyarakat turut aktif membantu petugas, agar penyebaran rabies bisa diakhiri,” harapnya.
Kadis Pertanian Pangan dan Perikanan I Nyoman Siki Ngurah mengapresiasi adanya kerja sama dengan Yayasan Seva Bhuana. Langkah ini untuk mempercepat menuntaskan penanganan penyebaran penyakit rabies melalaui vaksinasi dan sterilisasi.Upaya ini juga agar kasus gigitan positif rabies bisa diminimalkan sehingga masyarakat tidak lagi trauma terhadap anjing lair.
Siki Ngurah menyebutkan Yayasan Seva Bhuana ini telah menyasar 510 anjing untuk dikebiri dan eliminasi 144 ekor. Gigitan anjing di Karangasem 2.234 kasus dan positif rabies 67 kasus. Populasi anjing 81.155 ekor. Sedangkan anjing divaksin 66.643 anjing atau 82,11 persen, dosis vaksin tersedia 15.300 dosis. Yayasan ini akan terus menangani anjing. Lokasi penanganan direkomendasikan pihakj Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Karangasem di delapan kecamatan.
“Saya sudah bersurat ke perbekel se-Karangasem agar membantu penanganan itu berkoordinasi dengan kelian banjar dinas, minimal menyediakan tempat penanganan,” tambahnya.
Siki Ngurah menambahkan, anjing yang tersisa di Karangasem untuk ditangani 14.512 ekor atau 17,88 persen.7k16