Warning: session_start(): open(/home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions/sess_19cce0d138e36b77212a3e9cdb14241f, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59
TP PKK Gianyar Sosialisasikan P4GN dan Cegah Bullying - Berita Eklusif

TP PKK Gianyar Sosialisasikan P4GN dan Cegah Bullying

3 weeks ago 1
ARTICLE AD BOX
Pj Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar Ny Widiastuti Wirasa menuturkan, sosialisasi bertujuan meningkatkan karakter dan budi pekerti anak-anak untuk mempersiapkan generasi emas. Memberikan pengetahuan dan pembinaan pencegahan penyalahgunaan narkoba kepada generasi muda.

“Perang melawan narkoba merupakan tugas yang harus kita lakukan bersama. Narkoba bukan hanya merusak individu, juga mengancam masa depan keluarga, masyarakat, dan bangsa,” ungkap Ny Widiastuti Wirasa. Sosialisasi P4GN merupakan bentuk komitmen Pemkab Gianyar dalam upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika. Kepala BNN Gianyar, Sudirman, meminta para guru selalu menyampaikan pentingnya pemahaman tentang pencegahan dan pemberantasan peredaran narkoba. 

“Terpenting adalah pencegahan dan pemberantasan agar generasi kita tidak terjerumus dalam penggunaan obat-obatan terlarang. Sehingga penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dapat dihindari,” terangnya. 

Sudirman menganalogikan seseorang yang telah terkena narkoba seperti kertas putih yang telah dirobek. Meskipun sudah tidak menggunakan narkoba lagi namun otak ataupun kertas yang dianalogikan tidak akan pulih kembali. Dia mengajak siswa menjadi duta anti narkoba dengan melaporkan kepada orang tua, guru, maupun pihak berwajib jika melihat adanya peredaran narkoba di lingkungan sekitar. 

Wakil Ketua Pokja 1 TP PKK Gianyar Vebby Diah menambahkan, bullying merupakan penindasan yang dilakukan secara sengaja dan terus menerus yang membuat korbannya merasa tertekan, stres, bahkan depresi. “Bullying ada fisik dan verbal, yang fisik seperti memukul, menjambak, mencubit, menendang. Verbal contohnya mengejek nama orang tua ataupun body shaming. Saya harapkan para siswa tidak melakukan bullying kepada siapa pun,” pinta Vebby. 7 nvi
Read Entire Article