ARTICLE AD BOX
Rabu (27/11/2024) malam, jadi ujung perjuangan politik seorang De Gadjah pada hajatan demokrasi yang panjang dan riuh di tahun 2024 ini. Ia menutup kontestasi Pilgub Bali dengan memberikan pernyataan pers dan mengucapkan selamat atas kemenangan sementara Koster-Giri.
“Kalah menang itu hal yang biasa, bukan berarti dunia itu akan berakhir tetapi banyak pembelajaran yang kami dapat,” ujar De Gadjah.
Hasil Pilgub Bali sementara ini meletakkan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1 Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) di luar pemerintahan level Provinsi Bali. Untuk itu, De Gadjah berkomitmen menjadi oposisi yang baik untuk Pemerintahan Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta.
Selain itu, pasca Pilgub Bali ini, De Gadjah juga tidak memiliki jabatan resmi apapun di pemerintahan daerah. Ia juga sudah mundur dari posisi Anggota DPRD Provinsi Bali Dapil Denpasar Terpilih hasil Pileg 2024 lalu. Ketua DPD Gerindra Bali ini bahkan lolos DPRD Bali dari Denpasar dengan raihan suara sah tertinggi, 49.091 suara.
Namun, setelah ditunjuk Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk maju ke Pilgub Bali 2024, mau tidak mau ia harus meninggalkan posisi empuk itu sebagai syarat pencalonan kepala daerah. Kini, setelah perjalanan panjang dan melelahkan Pilkada Serentak 2024, De Gadjah mengaku akan fokus mengurusi DPD Gerindra Bali.
“Setelah ini kami akan fokus melayani masyarakat melalui Partai (Gerindra), ada hal-hal yang perlu kami lakukan di sini,” ungkap De Gadjah.
Politisi berbadan kekar dan plontos ini menuturkan, bakal memanfaatkan koneksi Gerindra sebagai partai politik penguasa saat ini demi kepentingan rakyat Bali. Partainya juga bakal jadi kritikus pedas terhadap kebijakan Koster-Giri nanti yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.
Begitu juga sebaliknya. Gerindra Bali akan mendukung penuh segala program Pemerintah Provinsi Bali ke depan yang benar-benar berpihak pada kepentingan masyarakat Pulau Dewata. *rat
“Kalah menang itu hal yang biasa, bukan berarti dunia itu akan berakhir tetapi banyak pembelajaran yang kami dapat,” ujar De Gadjah.
Hasil Pilgub Bali sementara ini meletakkan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1 Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) di luar pemerintahan level Provinsi Bali. Untuk itu, De Gadjah berkomitmen menjadi oposisi yang baik untuk Pemerintahan Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta.
Selain itu, pasca Pilgub Bali ini, De Gadjah juga tidak memiliki jabatan resmi apapun di pemerintahan daerah. Ia juga sudah mundur dari posisi Anggota DPRD Provinsi Bali Dapil Denpasar Terpilih hasil Pileg 2024 lalu. Ketua DPD Gerindra Bali ini bahkan lolos DPRD Bali dari Denpasar dengan raihan suara sah tertinggi, 49.091 suara.
Namun, setelah ditunjuk Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk maju ke Pilgub Bali 2024, mau tidak mau ia harus meninggalkan posisi empuk itu sebagai syarat pencalonan kepala daerah. Kini, setelah perjalanan panjang dan melelahkan Pilkada Serentak 2024, De Gadjah mengaku akan fokus mengurusi DPD Gerindra Bali.
“Setelah ini kami akan fokus melayani masyarakat melalui Partai (Gerindra), ada hal-hal yang perlu kami lakukan di sini,” ungkap De Gadjah.
Politisi berbadan kekar dan plontos ini menuturkan, bakal memanfaatkan koneksi Gerindra sebagai partai politik penguasa saat ini demi kepentingan rakyat Bali. Partainya juga bakal jadi kritikus pedas terhadap kebijakan Koster-Giri nanti yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.
Begitu juga sebaliknya. Gerindra Bali akan mendukung penuh segala program Pemerintah Provinsi Bali ke depan yang benar-benar berpihak pada kepentingan masyarakat Pulau Dewata. *rat