Warning: session_start(): open(/home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions/sess_f1f1974570f9302ae9479cd6be38705c, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Waspadai Inflasi Natal dan Tahun Baru 2025! - Berita Eklusif

Waspadai Inflasi Natal dan Tahun Baru 2025!

1 month ago 2
ARTICLE AD BOX
Persiapan ini menyusul data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa inflasi Tabanan periode Oktober 2024 terjadi penurunan, namun ada sejumlah komoditas yang naik harga.

Wakil Sekretaris TPID Tabanan I Made Hari Sujana, menyatakan Nataru nanti menjadi momen krusial dalam pengendalian inflasi. Karena permintaan masyarakat terhadap berbagai kebutuhan pokok akan meningkat. "Triwulan empat 2024 diperkirakan akan ada lonjakan harga, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru. Kami harus pastikan ketersediaan stok kebutuhan pokok seperti beras, daging babi, telur ayam, dan daging ayam ras tetap terjaga," jelas Hari Sujana, Kamis (14/11).

Meskipun ada potensi lonjakan harga, Hari Sujana mencatat bahwa inflasi di Tabanan pada Oktober 2024 menunjukkan penurunan, yakni 2,3 persen dari 2,9 persen pada bulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan tingkat inflasi masih terkendali, meskipun ada beberapa faktor yang memengaruhi. Seperti perayaan Galungan dan Kuningan pada September 2024.

Meskipun inflasi terkendali, pihaknya mengungkapkan beberapa komoditas tertentu, seperti kopi dan daging babi, masih memberi tekanan pada tingkat inflasi. Harga kopi, misalnya, terpengaruh oleh tren pasar global yang menyebabkan harga kopi dunia naik. "Kopi itu kita produsen, tapi harga global naik. Jadi di Tabanan ikut terdampak. Ini yang mempengaruhi harga di pasar," ujarnya.

Selain kopi, harga daging babi juga mengalami kenaikan yang dipicu oleh permintaan yang meningkat dari luar Bali, terutama dari Sulawesi, Kalimantan, dan Jawa Timur yang sedang mengalami kekurangan pasokan akibat wabah virus. Permintaan yang tinggi dari daerah tersebut menyebabkan pasokan daging babi dari Bali banyak dikirim ke sana, yang akhirnya berdampak pada harga di pasar lokal.

"Kami akan terus memantau harga dan stok pangan di pasar. Kami juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut menjaga kestabilan harga, agar bisa merayakan hari raya dengan tenang tanpa ada tekanan inflasi yang tinggi," ujar Hari Sujana.7cr79
Read Entire Article