Warning: session_start(): open(/home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions/sess_2c28bb14dfc1456b2e9e019542bd4b52, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Yabes Roni Laporkan Serangan Rasisme ke APPI, Tidak Ada Ruang untuk Rasisme! - Berita Eklusif

Yabes Roni Laporkan Serangan Rasisme ke APPI, Tidak Ada Ruang untuk Rasisme!

4 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
Menurut Yabes, komentar-komentar rasis diarahkan kepadanya baik melalui akun Instagram resmi Bali United maupun pesan langsung ke akun pribadinya, @yabezh_roni11. Bek kiri nomor punggung 11 ini berharap laporan yang diajukan dapat ditindaklanjuti agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.

Ia turut mengunggah pernyataan tegas di media sosial pribadinya: “Tidak ada ruang untuk rasisme.”

APPI Kutuk Keras Rasisme di Sepak Bola

Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), melalui akun resmi @appi.official, turut memberikan tanggapan atas insiden tersebut. APPI mengingatkan bahwa pelaku rasisme dan perundungan di media sosial dapat dikenakan sanksi pidana berdasarkan Pasal 28 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Ancaman hukuman sesuai Pasal 45A Ayat 2 UU Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE menyebutkan pidana penjara maksimal enam tahun dan/atau denda maksimal Rp1 miliar.

“APPI terus berkomitmen untuk melindungi hak-hak pesepakbola profesional dan memastikan lingkungan sepak bola terbebas dari diskriminasi,” tulis APPI.

Insiden yang dialami Yabes Roni bukanlah kasus rasisme pertama di sepak bola Indonesia. Sebelumnya, rekan setimnya di Bali United, Privat Mbarga, juga mengalami ancaman dan tindakan rasis pada pekan ke-30 Liga 1 musim 2023/2024.

Tidak hanya itu, mantan bek Persebaya Surabaya, Yohanes Kandaimu, juga menjadi korban rasisme dari suporter setelah mencetak gol bunuh diri saat laga melawan Borneo FC pada musim lalu.

Kasus-kasus ini menegaskan bahwa diskriminasi dan rasisme masih menjadi persoalan serius dalam dunia sepak bola tanah air.

Pertandingan tunda pekan ke-12 antara Bali United melawan Persib Bandung yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, berakhir dengan skor imbang 1-1. Dalam laga tersebut, Yabes Roni menerima kartu merah dari wasit Erfan Efendi pada menit 90 setelah menjatuhkan pemain Persib Beckham Putra.

Insiden kartu merah ini diduga menjadi pemicu serangan rasisme terhadap pemain Bali United tersebut.

Bali United dan APPI berharap aksi tegas dari pihak berwenang dapat memberikan efek jera dan menciptakan lingkungan sepak bola yang lebih inklusif dan bebas diskriminasi.

Read Entire Article