Warning: session_start(): open(/home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions/sess_8be37e3aad06beb04623f680e2e2bae5, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/indonesiainsight/public_html/src/var/sessions) in /home/indonesiainsight/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Distan Tabanan Sambut Kenaikan Harga Gabah - Berita Eklusif

Distan Tabanan Sambut Kenaikan Harga Gabah

2 days ago 1
ARTICLE AD BOX
"Dengan kenaikan harga gabah menjadi Rp 6.500, ini pasti akan berdampak positif untuk petani,” ujarnya, dikonfirmasi Jumat (3/1).

Seperti diketahui, belum lama ini Pemerintah pusat telah mengumumkan kebijakan menaikkan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani, dari sebelumnya Rp 6.000 menjadi Rp 6.500 per kilogram. 

Keputusan ini disampaikan dalam rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, harga jagung juga naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500 per kilogram. Langkah ini diprediksi membawa dampak positif bagi kesejahteraan petani, termasuk di Kabupaten Tabanan yang kini sedang memasuki musim tanam.

Subagia mengatakan sejauh ini belum ada keluhan dari petani terkait pengumuman tentang harga gabah terbaru tersebut. Kata dia, belum adanya keluhan menjadi indikasi harga tersebut sudah sesuai dengan biaya operasional produksi (BOP).

“Saat ini kan masih musim tanam padi, secara khusus saya belum lihat ke petani untuk itu, tapi biasanya parameternya kalau ada masalah biasanya ada komplain via telpon dari petani minta konfirmasi ke dinas. Tapi dari Desember sampai saat ini belum ada, itu artinya petani dalam zona ini sudah sesuai dan diatas BOP,” terangnya.

Terkait produksi GKP di Tabanan, Subagia menyebut data tahun 2024 masih dalam tahap finalisasi. Namun, dia optimistis capaian tersebut tetap stabil. Bahkan berpotensi meningkat dari 188 ribu ton pada 2023 menjadi sekitar 200 ribu ton di 2024. Untuk 2025, target luas tanam di Tabanan diproyeksikan mencapai 42.000 hektare, sesuai arahan program ketahanan pangan nasional.

“Mungkin besok karena belum saya finalkan datanya. Tapi kalau dibandingkan 2023 sepertinya di tahun 2024 ini meningkat, masih terlihat tidak menurunlah dari tahun 2022, 2023. Kalau target di 2023 itu di  angka 188 ribu ton. Itu berarti, kita bisa pertahankan di angka itu harusnya 2024 di angka 200 ribu ton-an lah, artinya kalau dalam hitungan statistiknya masih bisa memenuhi kebutuhan tabanan,” tuturnya.

Selain peningkatan produksi, Pemkab Tabanan juga memrioritaskan perbaikan infrastruktur pertanian pada tahun 2025. Melalui Dinas Pertanian, telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 1,74 miliar dari APBD untuk program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian.

Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan sejumlah jalan usaha tani, seperti di Desa Mundeh (Selemadeg Barat), Subak Aseman IV Desa Tangguntiti (Selemadeg Timur), dan Tegal Blaye Desa Kesiut. Selain itu, akan dilakukan rabat beton jalan usaha tani di Banjar Dinas Karya Sari (Kecamatan Pupuan) serta pembangunan saluran irigasi di Desa Perean Tengah (Baturiti).

Tak hanya itu, bantuan sarana pertanian juga akan diberikan, termasuk peralatan pertanian untuk Kelompok Tani Adat Talang Pati di Desa Antapan (Baturiti), pengadaan sarana pertanian untuk Kelompok Tani Langgeng Ariguna di Desa Mundeh Kangin (Selemadeg Barat), dan traktor untuk Kelompok Tani Pucangan di Desa Marga Dauh Puri (Marga).

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Tabanan, Ni Nyoman Ria Wati, menjelaskan sasaran lokasi kegiatan dan penerima bantuan merupakan kelompok tani yang sebelumnya telah mengajukan permohonan bantuan. "Pengalokasian ini akan meningkatkan persentase prasarana pertanian yang dalam kondisi baik, sehingga memudahkan petani dalam proses produksi, pengangkutan, dan distribusi hasil panen," katanya.

Namun, Ria Wati mengakui belum semua jalan usaha tani dan irigasi yang rusak dapat diperbaiki karena keterbatasan anggaran. "Kami tetap mengacu pada skala prioritas untuk menangani titik-titik yang membutuhkan perbaikan mendesak," tambahnya.

Dengan berbagai program yang telah dirancang, Pemkab Tabanan optimistis mampu meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mendukung kesejahteraan petani pada tahun 2025. Langkah ini juga menjadi bagian dari komitmen daerah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.7cr79
Read Entire Article