ARTICLE AD BOX
Pentas Seni Budaya dan Kreativitas atau disingkat Pesbukers ini diisi dengan berbagai penampilan seni, termasuk Tari Pendet yang dibawakan oleh anggota PKK, Tari Panyembrahma, Tari Putri Angsuh, Tari Cilinaya, Tari Legong Mesatya, Tari Kembang Girang, Tari Kembang Janger, hingga hiburan musik.
Ketua Panitia Pesbukers, I Nyoman Tri Adi Darma Putra, yang akrab disapa Mang Adi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tradisi tahunan yang diselenggarakan oleh Sanggar Tari dan Tabuh Banda Iswari di bawah naungan ST Taruna Dharma Castra.
“Ini merupakan agenda tahunan untuk menaikkan tingkat kreativitas para anggota sanggar. Kegiatan kali ini melibatkan 70–100 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak tingkat SD, anggota ST, hingga ibu-ibu PKK,” ujar Mang Adi saat ditemui di sela-sela acara.
Tahun ini, Pesbukers menghadirkan sejumlah inovasi, termasuk keterlibatan penabuh wanita dan hiburan musik. Menurut Mang Adi, ini menjadi langkah penting dalam memperluas peran perempuan dalam seni tradisional. “Pada awalnya, penabuh hanya laki-laki. Kini, kami melibatkan wanita, termasuk ibu-ibu PKK, yang tampil dalam Tari Pendet dengan iringan tabuh dari anak-anak,” jelasnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Jro Bendesa, Kelian Banjar Tengah Sidakarya, Ketua WHDI, serta tokoh masyarakat. Jro Bendesa dan Kelian Banjar secara resmi membuka kegiatan tersebut.
Pesbukers juga menjadi ajang kompetisi internal sanggar untuk menilai kualitas seni tari dan tabuh anggotanya. Meski belum dibuka untuk umum, Mang Adi berharap acara ini mampu menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus melestarikan seni budaya Bali.
“Harapan kami, kegiatan ini dapat meningkatkan apresiasi terhadap seni tari dan seni karawitan, terutama di kalangan anak muda. Seni ini sangat penting, terutama di Bali, karena tidak terlepas dari tradisi yadnya,” kata Mang Adi.
Ia juga menekankan pentingnya regenerasi dalam seni tradisional. “Kami berharap lebih banyak anak muda yang berminat untuk ikut serta dalam pelestarian budaya ini. Sebagai evaluasi, semoga kegiatan mendatang dapat lebih besar dan melibatkan lebih banyak partisipan,” tambahnya.
Pesbukers Sanggar Banda Iswari menjadi bukti nyata bahwa tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan dalam melestarikan budaya Bali, sekaligus memperkuat peran komunitas seni di tengah perkembangan zaman. *m03